Google Search

Custom Search

Tuesday, 3 September 2013

Tahapan Pekerjaan Pendirian Tower BTS




1. SITAC (Site Acqusition) / Pembebasan Lahan
Ini merupakan aktivitas survey ke lokasi, mencari lahan yg kosong yang masuk radius dari titik awal koordinat (NOM).Titik awal ini ditentukan dari divisi planning (RNP), maksimal jarak radiusnya adalah100 m dari titik NOM.Tim SITAC akan menentukan 2 sampai 3 titik kandidat lokasi tower.


Team SITAC akan melakukan survey tentang kondisi lahan, kepemilikan, LOS survey hingga harga sewa yang ditawarkan. Penentuan lokasi akhir biasanya tergantung dengan kondisi lokasi, ditentukan oleh provider berdasarkan rekomendasi tim SITAC.
Jika sudah ditentukan lokasinya , maka tim SITAC akan melakukan sosialisasi kepada warga sekitar lokasi tower, hal ini berkaitan dengan ijin mendirikan bangunan (IMB), karena IMB membutuhkan persetujuan warga sekitar yg masuk radius tower (jarak diukur berdasar sudut area45 derajat dari puncak tower), aparat setempat (rekomendasi Lurah, Camat, hingga Dinas Perijinan, karena ada beberapa pemerintah daerah atau kota yang menolak didirikan tower baru), bukti kepemilikan tanah dll.
Semua biaya Biaiya yang dikeluarkan selama aktivitas ditanggung oleh tim SITAC, berupa : sewa kompensasi kepada warga sekitar. Semakin dekat jarak rumah warga ke tower maka kompensasi yang diberikan kepada warga tersebut semakin besar. 
Resiko yg ditanggung oleh tim SITAC ada 2 macam , yaitu resiko teknis dan resiko sosial. Resiko teknis  biasa dicegah pada saat perencanaan sedangkan resiko sosial sulit untuk bisa diperkirakan sebelumnya. Tim SITC adalah orang yang dianggap oleh warga sekitar sebagai penanggung jawab atas adanya tower, jika ada masalah maka tim SITAC adalah orang pertama yang akan dihubungi karena sebagai perwakilan pemilik tower. Sehingga resiko sosial ini patut dipertimbangkan, sebelum penandatanganan kontrak.Segala macam perjanjian wajib dituangkan dan  dicatat dalam sebuah berita acara yang bermeterai, untuk menghindari timbulnya masalah dikemudian hari.informasi yang detiltentang tower yang akan dibangun, ketinggiannya berapa, dll.bisa didapatkan dari tim SITAC.

2. CME (Civil & Mechanical Electricity) / Konstruksi fisik tower


Pada tahap ini dilakukan segala macam aktifitas konstruksi fisik sebuah tower. Sebelum memulai konstruksi perlu diperhatikan dahulu apakah lokasinya di lahan kosong (green field) atau diatas gedung (roof top).
Kalo greenfield, maka pondasi dilakukan dengan membangun pondasi baru, pekerjaan konstruksi yang dilakukan, berupa penggalian tanah, pondasi, dll. Bila rooftop, maka  diperlukan perkuatan pondasi yang ada pada bangunan tersebut, bisa dengan balok cor ataupun dengan baja.

Khusus untuk lokasi green field, sebelum pelaksanaan konstruksi, dilakukan terlebih dahulu soil test, untuk mengetahui kondisi tanah, dan menentukan kedalaman dari pondasi yang diperlukan. Setelah pondasi selesai dibangun, maka akan dilakukan tes tarik beton, dimana titik2 pondasi diberi beban sebesar berat tower (sebagai gambaran tower 30 m itu beratnya kurang lebih 5 ton, maka beban juga bergantung dengan ketinggian). Jika gagal, maka pondasi tersebut harus dibongkar dan dilakukan konstruksi ulang. Kemudian dilakukan instalasi/perakitan tower dan pengecatan.
Berikutnya adalah  instalasi Mechanikal & Electricity, pada tahap ini dilakukan pemasangan sistem grounding atau pentanahan. Nilai tahanan groundingnya harus bagus yaitu maksimal 1 ohm, karena akan berfungsi sebagai pelindung perangkat telekomunikasi yang akan diapasang pada tower tersebut jikala tower tersambar petir. 


3. Radio Installation / Instalasi jaringan radio.
Setelah selesai tahap CME maka akan dikeluarkan sertifikat bahwa lokasi sudah siap untuk dilakukan pemasangan perangkat telekomunikasi(RFI)  barulah dilakukan  instalasi perangkat telekomunikasi berupa sistem transmisi dan BTS oleh pihak vendor perangkat telekomunikasi sesuai yang dibeli oleh operator jaringan telekomunikasi.

No comments:

Post a Comment