Google Search

Custom Search

Thursday 18 February 2016

Tol Laut Berpotensi Efektif Mereduksi Biaya Angkut Logistik Antar Pulau di Indonesia

Konsep integrasi sistem logistik laut dan darat yang diusung Presiden terpilih Joko Widodo menggabungkan rute berlayar kapal dengan jaringan rel kereta api. 

Jalur Tol Laut Indonesia


Pemikiran tol laut berdasar pada kondisi wilayah perairan yang notabene 2/3 dari luas Indonesia kurang diperhatikan. Padahal, negara lain yang memiliki luas laut yang dominan pasti mendasarkan infrastruktur perairan. Kondisi tersebut menimbulkan adanya lingkaran setan logistik di Indonesia. Pada satu sisi pengembangan industri masih terpusat di Jawa, sementara pada sisi lain ongkos transportasi logistik antara Barat dan Timur amat mahal.

Tol Laut yang dimaksud disini bukan berupa jalan yang secara fisik dibangun di atas permukaan laut tetapi berupa jalur layar kapal dengan rute tetap  dan berlayar secara rutin.

Rute kapal dalam konsep tol laut  meliputi Aceh, Jakarta, Surabaya, Nusa Tenggara, Maluku sampai Papua. Jalur tersebut akan menjadi rute utama, sedangkan distribusi ke kepulauan lain menggunakan kapal-kapal lebih kecil dibanding dengan armada di jalur utama.


 Armada Kapal Tol Laut Indonesia

Bila kapal yang melintas di jalur utama tersebut rutin berlayar maka harga kebutuhan di Papua tidak akan selisih banyak dibanding di Jawa. Paling mahal selisih harga separuhnya, itupun bila sudah di pedalaman. Namun, tanpa jalur distribusi yang baik harga pun berlipat-lipat. Sebagai contoh, harga semen di Jawa  Rp60.000-Rp70.000 per sak di pedalaman Papua bisa Rp1 juta-Rp1,5 juta per sak.

Bila sistem logistik yang nantinya diintegrasikan dengan sistem logistik nasional ini berjalan maka daya saing produk dalam negeri naik. Pasalnya, biaya logistik murah maka harga produk juga semakin terjangkau.Sementara di sektor darat, konsep tol laut akan dipadukan dengan jaringan rel kereta api di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua.

Disamping Tol laut dibutuhkan juga pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di daerah Indonesia Timur untuk memastikan kapal-kapal yang berangkat dari Timur ke Barat melalui jaringan tol laut tidak membawa muatan kosong karena tidak adanya industri di sana. Selain itu, penting juga dilakukan  penguatan koneksi jaringan antara pelabuhan dengan area industri untuk menjamin agar ongkos logistik tidak mahal supaya jaringan laut menjadi pilihan utama bagi kalangan industri.

No comments:

Post a Comment