Google Search

Custom Search

Friday, 12 February 2016

Manfaat Proyek Kereta Api Cepat China Railway - KCIC rute Jakarta - Bandung


Keberadaan kereta api super cepat dianggap penting, karena mampu memangkas jarak tempuh dari Jakarta menuju Bandung menjadi hanya 36 menit. Kereta tersebut diharapkan mampu menekan biaya logistik dan mempercepat mobilitas masyarakat. Proyek kereta super cepat Indonesia yang diwacanakan memiliki kecepatan 300 kilometer per jam itu dan akan melayani rute Jakarta-Bandung.


Tiongkok dan Jepang berkompetisi untuk terpilih menjadi investor yang membangun kereta api super cepat Jakarta-Bandung. Kedua negara tersebut bahkan telah mengajukan proposal penawaran kerja sama dengan skema terbaik. Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya juga memastikan kedua negara tersebut menawarkan kerja sama pembangunan kereta api super cepat dengan syarat ringan.  Hal tersebut dianggap menguntungkan Indonesia, karena pemerintah dapat menggenjot infrastruktur nasional. Dalam dokumen studi kelayakan Jepang, terdapat wacana rute kereta cepat ini juga akan melayani konektivitas ke Cirebon, bahkan hingga Surabaya. Untuk rute Jakarta-Bandung, kereta cepat akan memangkas waktu tempuh perjalanan dari dua hingga tiga jam menjadi sekitar 37 menit. Menurut data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dari proposal Jepang diketahui biaya pembangunan rel dan kereta cepat sebesar US$6,2 miliar. Adapun China melakukan studi kelayakan, setelah Jepang. Dari proposal Tiongkok, kebutuhan investasi untuk pembangunan rel dan kereta cepat sebesar US$5,5 miliar.



Pemerintah menunjuk Boston Consulting Group untuk menjadi konsultan independen dalam proyek pembangunan kereta api super cepat Jakarta-Bandung. BCG sendiri merupakan perusahaan manajemen konsultan global yang memiliki 82 kantor perwakilan di 46 negara. Perusahaan tersebut bertugas memberikan saran kepada kliennya di sektor swasta, publik, dan nonprofit di seluruh dunia. Adanya penunjukan tersebut untuk mencari skema dan tawaran terbaik dari investor dalam teknis pembangunannya di dalam negeri. Konsultan yang ditunjuk pemerintah akan melakukan penilaian dari sisi teknikal, keuangan, dan kebijakan penggunaan produk kandungan lokal dari studi kelayakan dan desain rekayasa detil proyek tersebut. Beberapa pertimbangan pemerintah dalam menentukan mitra proyek ini antara lain berdasarkan kebutuhan investasi, penerapan teknologi, penggunaan tingkat kandungan dalam negeri, harga tiket kepada penumpang, dan juga potensi efek ekonomi yang dihasilkan.

Akhirnya Kereta Api (KA) Cepat Jakarta-Bandung diresmikan pada 21 Januari lalu.  Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri China Xi Jinping telah menandatangani nota kesepahaman terkait pembangunan kereta api cepat di sela-sela pelaksanaan Konferensi Asia Afrika di Bandung 2015. China Raiway ditetapkan sebagai perusahaan Tiongkok untuk memborong proyek itu dan akan dikelola PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC), proyek ini ditargetkan akan selesai pada 2019.


Pembangunan jalur kereta api Jakarta-Bandung tidak menggunakan uang negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Selain itu, pemerintah juga tidak memberikan jaminan untuk proyek tersebut, termasuk tidak adanya setoran modal bagi BUMN yang mau mengerjakannya. Badan usaha tersebut dapat bersifat "patungan antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan swasta yang berminat untuk membangun jalur itu. Pemerintah melalui Kemenhub baru turun tangan dan berperan dalam proyek itu terkait teknis regulasi dan perizinan.

Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung akan mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat.  Selama tiga tahun masa pembangunan KA Cepat pada periode konstruksi akan tersedia kesempatan kerja bagi 39.000 orang. Pada periode konstruksi rencana pengembangan yang berorientasi transit akan tersedia kesempatan kerja bagi 20.000 orang selama 15 tahun. Pada periode operasional akan tersedia kesempatan kerja bagi 28.000 orang selama 25 tahun (Harian Kompas, 15 Januari 2016). Data itu belum termasuk rencana pembangunan kawasan bisnis, wisata, riset, apartemen, perumahan dan hotel.

Oleh karena itu, secara agregat, pembangunan itu semua akan mendorong sektor properti lebih menggeliat termasuk bisnis ikutannya. Pembangunan itu juga akan membangkitkan wisata Bandung Barat makin bercahaya yang selama ini hanya dinikmati Kota Bandung. Jangan lupa bahwa bisnis wisata akan memberikan berkah tersendiri yakni devisa dari kunjungan wisatawan mancanegara. Ini sejalan dengan tekad pemerintah untuk meningkatkan sektor pariwisata.

Ingat pula bahwa sektor pariwisata akan mendorong pengembangan ekonomi kreatif. Selama ini ekonomi kreatif meliputi periklanan, arsitektur, seni, kerajinan, desain, fashion, film, musik, seni pertunjukan, penerbitan, penelitian dan pengembangan, perangkat lunak, mainan dan permainan, televisi dan radio dan permainan video. Dalam rencana revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) yang dirancang bakal tuntas Maret 2016, sektor pariwisata dan sektor ekonomi kreatif menjadi target untuk direvisi.
Bahkan, semua bidang perfilman di jasa teknik, produksi, distribusi, dan ekshibisi bioskop dibuka 100% untuk investor asing. Kelima, menekan tingkat pengangguran terbuka (TPT). Kesempatan kerja yang semakin luas juga akan mengurangi tingkat pengangguran terbuka yang mencapai 6,18 persen per Agustus 2015. Angka tersebut naik dari 5,94 persen pada periode sebelumnya, Agustus 2014. Oleh karena itu, tidak terlalu berlebihan kalau 2016 disebut sebagai tahun menjanjikan bagi sektor properti.

No comments:

Post a Comment