Google Search

Custom Search

Thursday 18 February 2016

24 Pelabuhan Rute Tol Laut Indonesia

Pembangunan Poros Maritim Nasional atau Tol Laut bertujuan untuk membuka akses pelayaran petikemas regional dengan membuat suatu pelabuhan besar berskala hub internasional yang dapat melayani kapal-kapal niaga besar di atas 3.000 TEUs atau sekelas dengan kapal Panamax 6.000 TEUs.
poros maritim Indonesia merupakan bagian poros maritim dunia. Untuk mewujudkannya, maka di wilayah Indonesia harus terdapat pusat-pusat kegiatan maritim dan kelautan berkelas dunia yang melayani dan mengakomodasi kegiatan kemaritiman ke seluruh dunia.
Pada prinsipnya, pembangunan Tol Laut atau Pendulum Nusantara merupakan penataan rute tetap (linier), terhadap rute yang sudah ada. Untuk mencapai keberhasilannya, diperlukan langkah-langkah antara lain; mengefisienkan sistem transportasi maritim Indonesia, kelembagaan regulasi dan pendanaan serta dukungan lintas sektoral.

Jadi tol laut, sistem supply chain logistik nasional agar bekerja efisien. Bukan seperti jalan tol disambung di laut


Pembangunan tol laut untuk terselenggaranya konektivitas transportasi laut yang efektif secara rutin dari barat Indonesia sampai timur wilayah Indonesia melibatkan 24 pelabuhan.

Ke-24 pelabuhan tersebut meliputi lima pelabuhan sebagai hub (pengumpul) yaitu
- Pelabuhan Belawan/Kuala Tanjung
- Pelabuhan Tanjung Priok/Kalibaru
- Pelabuhan Tanjung Perak
- Pelabuhan Makassar
- Pelabuhan Bitung.

Sedangkan 19 pelabuhan sebagai feeder (pengumpan) bagi pelabuhan Hub, sebagai berikut
- Pelabuhan Malahayati
- Batam
- Jambi (Talang Duku)
- Palembang
- Panjang
- Teluk Bayur
- Tanjung Emas
- Pontianak
- Banjarmasin
- Sampit
- Balikpapan/Kanangau
- Samarinda/Palaran
- Tanau/Kupang
- Pantoloan
- Ternate
- Kendari
- Sorong
- Ambon
- Jayapura

Rute Pelayaran Kapal Tol Laut Indonesia

Pemerintah telah meluncurkan pelayaran kapal barang reguler yang merupakan bagian dari program tol laut seperti yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sebelumnya.

"Konsep Tol Laut bukan membuat jalan tol di atas laut. Namun merupakan jalur distribusi logistik menggunakan kapal laut dari ujung Pulau Sumatera hingga ujung Papua"

Program pelayaran kapal berjadwal ini dimaksudkan untuk‎ mengurangi disparitas harga antara Indonesia Timur dengan daerah sentra produksi yang ada di wilayah Indonesia Barat.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang dalam Rangka Pelaksanaan Tol Laut, PT Pelni (Persero) ditunjuk sebagai pihak yang menyelenggarakan pelayaran reguler tersebut.
Untuk saat ini, Pelni masih bisa menyediakan tiga kapal dan melayani tiga trayek dari ketentuan yang seharusnya enam kapal‎ yang melayani enam trayek juga seperti yang tertuang dalam ketetapan.
Adapun, besaran Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang dalam Rangka Pelaksanaan Tol Laut tersebut sebesar Rp 257,9 miliar dengan 6 kapal.

Ketiga susunan jaringan trayek tersebut adalah:

1. Kodo Trayek T - 1 : Tg. Perak - Tual - Fak fak - Kaimana - Timika - Kaimana - Fak fak - Tual -Tg Perak (Dioperasikan oleh KM. Caraka Jaya Niaga III - 32)

2. Kode Trayek T - 4 : Tg. Priok - Biak - Serui - Nabire -Wasior - Manokwari - Wasior- Nabire - Serui - Blak -- Tg Pnok (Dioperasikan oleh KM. Caraka Jaya Niaga Ill - 22)

3. Kode Trayek T -6 : Tg. Priok - Kijang - Natuna - Kijang - Tg Priok (Dioperasikan oleh KM. Caraka Jaya Niaga III - 4)

Diperkirakan akan ada kebutuhan 1.000 kapal setiap tahunnya, sementara industri galangan kapal saat ini hanya mampu memenuhi 30 persen. Potensi industri perkapalan sangat besar. Kebutuhan kapal bukan hanya untuk kapal barang, tapi juga kapal penumpang, ferry, kapal nelayan dan lain-lain. Oleh karena itu, investor juga diundang untuk mengisi kebutuhan tersebut.
Salah satu investor yang tertarik untuk menanamkan modal di Indonesia adalah investor Jepang Tsuneishi Ship Building .Tsuneishi Ship Building merupakan industri perkapalan nomor tujuh terbesar di Jepang. Selain di Jepang, Tsuneishi juga telah membangun industri galangan kapal di Cebu, Filipina, Zoushan, China dan Paraguay.
Untuk Indonesia, Tsuneishi merencanakan investasi di sektor jasa reparasi kapal senilai US$ 40 Juta dengan proyeksi menyerap pekerja hingga 1.000 orang.
Untuk memenuhi kebutuhan kapal tol laut Kementerian Perhubungan memecahkan rekor pembelian kapal terbanyak dalam sejarah pemerintah Indonesia. Kali ini Kementerian Perhubungan membeli kapal laut sebanyak 188 buah.
Untuk pembelian tersebut Kementerian Perhubungan sudah menyiapkan dana total Rp 11,8 triliun dengan pola penganggaran multi years hingga tahun 2017.
Untuk tahun 2015 telah dianggarkan Rp 3,3 triliun dimana alokasinya untuk pembayaran Down Payment (DP) dan konstruksi kapal yang diperkirakan pada akhir tahun baru mencapai 15 persen. Sementara tahun 2016 telah dianggarkan sebanyak Rp 4,4 triliun dan tahun 2017 sebesar Rp 4,1 triliun.
Mengenai proses pengerjaannya, semua kapal tersebut akan dikerjakan oleh perusahaan galangan kapal di Indonesia‎ yang diperkirakan berjumlah 100 perusahaan lebih yang terdiri dari BUMN dan swasta.
Mengenai jenis kapal yang dipesan ada tiga kategori, yaitu kapal jenis penjagaan laut dan pantai sebanyak 73 kapal, kapal lalu lintas angkutan laut 95 kapal dan kapal kenavigasian sebanyak 15 kapal.Kapal angkut barang ini nantinya akan memiliki kapasitas mencapai 2000 Gross Ton (GT).

Tol Laut Berpotensi Efektif Mereduksi Biaya Angkut Logistik Antar Pulau di Indonesia

Konsep integrasi sistem logistik laut dan darat yang diusung Presiden terpilih Joko Widodo menggabungkan rute berlayar kapal dengan jaringan rel kereta api. 

Jalur Tol Laut Indonesia


Pemikiran tol laut berdasar pada kondisi wilayah perairan yang notabene 2/3 dari luas Indonesia kurang diperhatikan. Padahal, negara lain yang memiliki luas laut yang dominan pasti mendasarkan infrastruktur perairan. Kondisi tersebut menimbulkan adanya lingkaran setan logistik di Indonesia. Pada satu sisi pengembangan industri masih terpusat di Jawa, sementara pada sisi lain ongkos transportasi logistik antara Barat dan Timur amat mahal.

Tol Laut yang dimaksud disini bukan berupa jalan yang secara fisik dibangun di atas permukaan laut tetapi berupa jalur layar kapal dengan rute tetap  dan berlayar secara rutin.

Rute kapal dalam konsep tol laut  meliputi Aceh, Jakarta, Surabaya, Nusa Tenggara, Maluku sampai Papua. Jalur tersebut akan menjadi rute utama, sedangkan distribusi ke kepulauan lain menggunakan kapal-kapal lebih kecil dibanding dengan armada di jalur utama.


 Armada Kapal Tol Laut Indonesia

Bila kapal yang melintas di jalur utama tersebut rutin berlayar maka harga kebutuhan di Papua tidak akan selisih banyak dibanding di Jawa. Paling mahal selisih harga separuhnya, itupun bila sudah di pedalaman. Namun, tanpa jalur distribusi yang baik harga pun berlipat-lipat. Sebagai contoh, harga semen di Jawa  Rp60.000-Rp70.000 per sak di pedalaman Papua bisa Rp1 juta-Rp1,5 juta per sak.

Bila sistem logistik yang nantinya diintegrasikan dengan sistem logistik nasional ini berjalan maka daya saing produk dalam negeri naik. Pasalnya, biaya logistik murah maka harga produk juga semakin terjangkau.Sementara di sektor darat, konsep tol laut akan dipadukan dengan jaringan rel kereta api di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua.

Disamping Tol laut dibutuhkan juga pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di daerah Indonesia Timur untuk memastikan kapal-kapal yang berangkat dari Timur ke Barat melalui jaringan tol laut tidak membawa muatan kosong karena tidak adanya industri di sana. Selain itu, penting juga dilakukan  penguatan koneksi jaringan antara pelabuhan dengan area industri untuk menjamin agar ongkos logistik tidak mahal supaya jaringan laut menjadi pilihan utama bagi kalangan industri.

Monday 15 February 2016

ILMU TEKNIK SIPIL - Cara menyimpan file Autocad menjadi PDF

File PDF memiliki beberapa keunggulan diantaranya File PDF tidak bisa di edit, data lebih ringan dan bisa dengan mudah dibaca oleh perangkat komputer, tablet bahkan HP smartphone.
Mungkin sudah banyak yang tahu dan sudah mengerti bagaimana caranya mengubah file Autocad dwg menjadi pdf. Tetapi tidak apa-apalah saya bagikan lagi. Siapa tahu masih ada diantara kita yang belum tahu bagaimana caranya. Caranya cukup mudah kok broo

Baca selengkapnya >>

Friday 12 February 2016

Manfaat Proyek Kereta Api Cepat China Railway - KCIC rute Jakarta - Bandung


Keberadaan kereta api super cepat dianggap penting, karena mampu memangkas jarak tempuh dari Jakarta menuju Bandung menjadi hanya 36 menit. Kereta tersebut diharapkan mampu menekan biaya logistik dan mempercepat mobilitas masyarakat. Proyek kereta super cepat Indonesia yang diwacanakan memiliki kecepatan 300 kilometer per jam itu dan akan melayani rute Jakarta-Bandung.


Tiongkok dan Jepang berkompetisi untuk terpilih menjadi investor yang membangun kereta api super cepat Jakarta-Bandung. Kedua negara tersebut bahkan telah mengajukan proposal penawaran kerja sama dengan skema terbaik. Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya juga memastikan kedua negara tersebut menawarkan kerja sama pembangunan kereta api super cepat dengan syarat ringan.  Hal tersebut dianggap menguntungkan Indonesia, karena pemerintah dapat menggenjot infrastruktur nasional. Dalam dokumen studi kelayakan Jepang, terdapat wacana rute kereta cepat ini juga akan melayani konektivitas ke Cirebon, bahkan hingga Surabaya. Untuk rute Jakarta-Bandung, kereta cepat akan memangkas waktu tempuh perjalanan dari dua hingga tiga jam menjadi sekitar 37 menit. Menurut data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dari proposal Jepang diketahui biaya pembangunan rel dan kereta cepat sebesar US$6,2 miliar. Adapun China melakukan studi kelayakan, setelah Jepang. Dari proposal Tiongkok, kebutuhan investasi untuk pembangunan rel dan kereta cepat sebesar US$5,5 miliar.



Pemerintah menunjuk Boston Consulting Group untuk menjadi konsultan independen dalam proyek pembangunan kereta api super cepat Jakarta-Bandung. BCG sendiri merupakan perusahaan manajemen konsultan global yang memiliki 82 kantor perwakilan di 46 negara. Perusahaan tersebut bertugas memberikan saran kepada kliennya di sektor swasta, publik, dan nonprofit di seluruh dunia. Adanya penunjukan tersebut untuk mencari skema dan tawaran terbaik dari investor dalam teknis pembangunannya di dalam negeri. Konsultan yang ditunjuk pemerintah akan melakukan penilaian dari sisi teknikal, keuangan, dan kebijakan penggunaan produk kandungan lokal dari studi kelayakan dan desain rekayasa detil proyek tersebut. Beberapa pertimbangan pemerintah dalam menentukan mitra proyek ini antara lain berdasarkan kebutuhan investasi, penerapan teknologi, penggunaan tingkat kandungan dalam negeri, harga tiket kepada penumpang, dan juga potensi efek ekonomi yang dihasilkan.

Akhirnya Kereta Api (KA) Cepat Jakarta-Bandung diresmikan pada 21 Januari lalu.  Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri China Xi Jinping telah menandatangani nota kesepahaman terkait pembangunan kereta api cepat di sela-sela pelaksanaan Konferensi Asia Afrika di Bandung 2015. China Raiway ditetapkan sebagai perusahaan Tiongkok untuk memborong proyek itu dan akan dikelola PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC), proyek ini ditargetkan akan selesai pada 2019.


Pembangunan jalur kereta api Jakarta-Bandung tidak menggunakan uang negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Selain itu, pemerintah juga tidak memberikan jaminan untuk proyek tersebut, termasuk tidak adanya setoran modal bagi BUMN yang mau mengerjakannya. Badan usaha tersebut dapat bersifat "patungan antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan swasta yang berminat untuk membangun jalur itu. Pemerintah melalui Kemenhub baru turun tangan dan berperan dalam proyek itu terkait teknis regulasi dan perizinan.

Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung akan mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat.  Selama tiga tahun masa pembangunan KA Cepat pada periode konstruksi akan tersedia kesempatan kerja bagi 39.000 orang. Pada periode konstruksi rencana pengembangan yang berorientasi transit akan tersedia kesempatan kerja bagi 20.000 orang selama 15 tahun. Pada periode operasional akan tersedia kesempatan kerja bagi 28.000 orang selama 25 tahun (Harian Kompas, 15 Januari 2016). Data itu belum termasuk rencana pembangunan kawasan bisnis, wisata, riset, apartemen, perumahan dan hotel.

Oleh karena itu, secara agregat, pembangunan itu semua akan mendorong sektor properti lebih menggeliat termasuk bisnis ikutannya. Pembangunan itu juga akan membangkitkan wisata Bandung Barat makin bercahaya yang selama ini hanya dinikmati Kota Bandung. Jangan lupa bahwa bisnis wisata akan memberikan berkah tersendiri yakni devisa dari kunjungan wisatawan mancanegara. Ini sejalan dengan tekad pemerintah untuk meningkatkan sektor pariwisata.

Ingat pula bahwa sektor pariwisata akan mendorong pengembangan ekonomi kreatif. Selama ini ekonomi kreatif meliputi periklanan, arsitektur, seni, kerajinan, desain, fashion, film, musik, seni pertunjukan, penerbitan, penelitian dan pengembangan, perangkat lunak, mainan dan permainan, televisi dan radio dan permainan video. Dalam rencana revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) yang dirancang bakal tuntas Maret 2016, sektor pariwisata dan sektor ekonomi kreatif menjadi target untuk direvisi.
Bahkan, semua bidang perfilman di jasa teknik, produksi, distribusi, dan ekshibisi bioskop dibuka 100% untuk investor asing. Kelima, menekan tingkat pengangguran terbuka (TPT). Kesempatan kerja yang semakin luas juga akan mengurangi tingkat pengangguran terbuka yang mencapai 6,18 persen per Agustus 2015. Angka tersebut naik dari 5,94 persen pada periode sebelumnya, Agustus 2014. Oleh karena itu, tidak terlalu berlebihan kalau 2016 disebut sebagai tahun menjanjikan bagi sektor properti.

Tuesday 9 February 2016

SITAC : Mencari Kandidat Lokasi Tower BTS Telekomunikasi Seluler

Menentukan lokasi yang akan dibangun tower BTS tidak sesulit yang Anda bayangkan, cukup dengan menggunakan tools  GPS dan software peta dan topologi  contohnya mapinfo dan google earth.


Pada dasarnya setiap Tower BTS memiliki 3 Antenna sektoral dengan arah yang berbeda. Arah setiap antenna sektor inilah yang akan mendapat layanan telekomunikasi. Setiap sektor mencakup area yang lebarnya 60 derajat. Setiap sektor ini kemudian disebut sebagai cell yang memiliki area cakupan masing – masing. Di Smartphone Android dengan menginstal aplikasi G-Net Track, kita bisa melihat cell ID yang menunjukkan kita sekarang di-handle oleh cell mana.

Setiap operator, akan berusaha memaksimalkan agar pendapatan di ketiga sektor BTS-nya optimal.Namun dalam beberapa kasus, ada beberapa BTS yang optimal misalnya hanya 2 arah yang mana BTS tersebut misalnya untuk meng-cover jalan raya sementara daerah di sekitarnya merupakan hutan/perkebunan yang jarang penduduk sehingga cukup 2 antenna sektor untuk mengcover jalan raya tersebut.
Langkah pertama mencari kandidat lokasi BTS adalah survey lapangan dengan GPS.  Misalnya kita akan membangun tower di daerah A maka yang pertama dilakukan adalah mengetahui, misalnya ada berapa desa di daerah A, seluas apakah masing-masing desa itu dan terakhir adalah jarak antara desa di daerah tersebut. Maka saat survei, kita akan menelusuri desa-desa tersebut. Kemudian, setiap kumpulan pemukiman akan kita berikan tanda di GPS, misalnya jika dalam 20 meter rumah-rumah tidak putus, kita berikan tanda di GPS.  Hal ini akan memberikan gambaran seberapa padat desa tersebut. Kemudian, di setiap desa, setiap jalan di desa tersebut kita telusuri/tracking sambil terus memberikan tanda jika ada pemukiman atau tempat – tempat penting, seperti : Balai Desa, Sekolah, Masjid, Pabrik, Pasar dan lain – lain. Sehingga kita bisa mengetahui desa tersebut seluas apa, dan apakah ada potensi pasar di desa tersebut. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah keberadaan layanan seluler di daerah tersebut. Diutamakan adalah untuk mencover daerah yang belum ada layanan seluler dari tower-tower yang sudah ada di sekitarnya.

Titik yang kita tentukan pertama kali, bisa jadi berubah – ubah karena misalnya jarak desa A ke desa B memenuhi syarat tetapi jarak desa A ke desa C terlalu jauh. Sehingga titik tersebut harus di geser lagi.  Titik yang didapatkan, yang memiliki jarak relatif sama antar desa, kita sebut titik kandidat. 
Titik kandidat ini adalah referensi awal dan masih bisa berubah. Perubahan titik misalkan karena : Tidak ada kesepakatan harga sewa lahan dengan pemilik lahan, jalan akses yang sulit, titik tersebut merupakan tanah fasilitas umum warga yang tidak bisa digunakan seperti Masjid atau Balai Desa, atau bisa juga karena topologi titik tersebut pas di daerah lembah sehingga jika dipasang tower akan kurang maksimal. 
Hal – hal tersebut menjadi sebab dilakukannya pergeseran titik. Biasanya ada toleransi sekitar 200 m dari titik awal jika memang dilakukan penggeseran. Jika merupakan daerah pegunungan maka hasil survei akan dilihat menggunakan google earth untuk mengetahui topologi daerah tersebut. Juga bisa dilakukan simulasi perkiraan coverage BTS dengan mengambil titik tersebut sebagai referensi.
Sehingga jika titik tersebut merupakan lembah, bisa dilakukan penggeseran ke arah dengan lokasi yang lebih tinggi.Setelah titik tower didapatkan kemudian adalah menentukan arah ketiga sektor BTS tersebut. Arah sektor ini tentu menyasar ke pemukiman penduduk ataupun daerah lain yang akan dijadikan pasar layanan seluler.

Lain lagi, ketika ada permintaan untuk lokasi towerbaru, bukan hanya masalah teknis lokasi yang pas atau keberadaan kompetitor utama di lokasi tersebut yang menjadi dasar sebuah pertimbangan pembangunan tower. Pada dasarnya harus ada hitungan bisnis nya. Karena bagaimana pun juga Operator Telekomunikasi Seluler adalah sebuah entitas bisnis yang tetap menghitung rugi laba dalam setiap aktivitasnya. Apalagi saat ini kompetisi antar operator sangat ketat, margin kecil dan penetrasi pasar yang mulai jenuh. Belum lagi ditambah kondisi ekonomi yang sedang melemah. Kadangkala pada kasus tertentu hitungan bisnis ini dikesampingkan misalnya saat operator menjalankan kewajiban dari pemerintah untuk menjalankan Public Service Obligation (PSO) yaitu pembangunan tower di daerah terpencil yang belum terjangkau layanan telekomunikasi, permintaan kepala daerah dan lain – lain. Baiklah disini untuk sementara kita kesampingkan dahulu hal demikian. Kita asumsikan pembangunan tower ini tanpa campur tangan pemerintah.
Capital Expenditure (CAPEX) 
Seperti investasi lainnya, hal pertama yang dihitung adalah biaya atau cost. Pertama adalah cost dari  CAPEX. Cost ini adalah biaya awal saat pembangunan tower. Hanya yang masuk komponen ini seperti misalnya :
  • Civil Mechanical Electrical : Tower, Shelter, Power Supply (Permanent Genset, PLN, Solar Cell, Rectifier ), semua aksesoris (alarm, AC, dll), biaya instalasi.
  • Perangkat BTS : Antenna BTS, module – module BTS, biaya instalasi, commissioning, integrasi dengan BSC, jaminan spare part.
  • Perangkat transmisi : Antenna Microwave, IDU, ODU, biaya instalasi.
  • Site Acquisition (SITAC) : Sewa lahan dan berbagai perizinan.
Operational Expenditure (OPEX)
Selain CAPEX, ada juga Operational Expenditure (OPEX) yakni biaya operasional yang diperkirakan dikeluarkan selama beroperasinya BTS tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai masa depresiasi perangkat.
1. Network Cost 

Biaya Izin Siaran Radio (ISR) yang seperti kita ketahui setiap perangkat, baik BTS maupun transmisi, yang memancarkan frekuensi maka perlu memiliki izin tersendiri.
Biaya power : Estimasi biaya langganan PLN, biaya pembelian solar BBM, maintenance genset, dll. Sebagai gambaran, jika BTS tersebut memakai PLN multiguna yakni tanpa kWh meter maka PLN akan memberi tagihan sekitar 6 jtan per bulan. Jika bukan multiguna maka sekitar 3 – 4 jt per bulan. Biaya power akan lebih besar jika site tersebut menggunakan genset. Operator ‘diharuskan’ membeli solar dengan harga solar industri. Jika dalam setahun dibutuhkan BBM sekitar 15.000 liter dengan harga per liter solar industri sekitar Rp. 13.000 maka untuk BBM saja butuh sekitar Rp. 195 jtan. Belum biaya operasional genset seperti penggantian filter solar dan oli, dan penggantian sparepart yang rusak.
2. Biaya Transmisi  
Misalnya karena lokasi terpencil maka BTS tersebut perlu menggunakan transmisi VSAT (Very Small Aperture Terminal) melalui satelit dan timbul biaya sewa VSAT jika operator tersebut tidak memiliki kapasitas satelit yang cukup. Sebagai gambaran, biaya sewa link sebesar 2 E1 sekitar 900 jtan per tahun. Dan link sebesar itu hanya sesuai untuk layanan 2G meski bisa dipaksa 2G + 3G dengan 3G sangat minimalis.
3. Biaya sales 
Sebagus apapun lokasi tower jika tanpa aktifitas penjualan di sana maka yaa tetap tidak bisa memaksimalkan pendapatan. Biaya sales bisa diambil dalam prosentase terhadap revenue, misalnya sebesar 30 % dari total revenue per tahun.
 

Average Revenue Per User (ARPU)
Setelah komponen – komponen biaya seperti CAPEX dan OPEX diketahui maka yang tak kalah penting yang perlu diketahui adalah berapa estimasi revenue yang akan didapatkan dari investasi tersebut. Acuan paling mudah adalah Average Revenue Per User (ARPU). ARPU ini biasanya akan selalu muncul dalam setiap
laporan keuangan triwulan dan tahunan setiap operator seluler. Beberapa tahun terakhir, nilai ARPU beberapa operator hanya berkisar Rp 25 – 30 an ribu per pelanggan per bulan. Artinya rata – rata pelanggan mengeluarkan biaya membeli pulsa sekitar Rp. 30an ribu.
 

Contoh kasus :
Misalnya, kita miliki CAPEX yang misalnya kita asumsikan Rp. 3 M dan OPEX misalnya Rp 250 jt untuk power, Rp 900 jt untuk transmisi VSAT, dengan asumsi tower dibangun di daerah terpencil yang jauh dari lokasi tower terdekat, dan Rp 50 jt untuk sales dan total Rp 1,2 M per tahun maka kita tinggal hitung berapa revenue sebagai targetnya. Langkah selanjutnya adalah penghitungan Business Case. Output dari Business case ini adalah diketahui berapa IRR (Investment Rate of Return) dan NPV (Net Present Value). IRR dalam persen dan NPV dalam rupiah. Hal yang ingin diraih adalah jika IRR mencapai nilai minimal 20 % per tahun. Jika terlalu tinggi misalnya sampai 100 % maka malah tidak masuk akal. Untuk kasus CAPEX sekitar Rp. 3 M dan OPEX sebesar Rp 1,2 M selama 8 tahun. Nilai IRR 21 % didapat dengan asumsi revenue per tahun sebesar Rp 2,2 M selama 5 tahun dan kemudian menurun 20 % pada tahun ke 6 sampai 8. Revenue Rp 2,2 M selama setahun ini setara dengan Rp 191 jt per bulan. Atau jika ARPU adalah Rp 30 rb maka nilai Rp 191 jt per bulan ini akan diraih oleh sekitar 6400 pelanggan. Jika asumsi kita tidak memakai VSAT maka OPEX menjadi Rp 300 jt dan IRR 20% akan dicapai saat revenue per tahun sebesar Rp 1,4 M yang akan diperoleh dari 3900 pelanggan dengan ARPU Rp. 30 rb per bulan. 
Jika pelanggan sejumlah 6400 atau 3900 orang tersebut tidak tercapai dalam radius layanan tower BTS yang kita ambil rata – rata 5 – 8 km dari tower dengan Asumsi paling kasar dengan menghitung jumlah kepala keluarga dalam radius tersebut maka IRR dengan nilai sebesar itu bisa diperoleh dengan beberapa cara seperti berikut :
1. Meminimalkan Cost

Misalnya jika ada perusahaan daerah di lokasi tersebut maka operator bisa bekerjasama dengan perusahaan tersebut untuk menggunakan lokasinya dan jika bisa perusahaan tersebut memberikan juga supply power ke tower.
2. Meningkatkan ARPU 
Saat jumlah total pelanggan tidak mungkin tercapai, bisa diberikan tawaran berlangganan layanan secara pascabayar dari operator, misalnya kepada perusahaan tambang untuk mendaftarkan semua karyawannya berlangganan pasca bayar.
3. Memperbanyak Pelanggan Corporate
Dengan semakin banyak pelanggan corporate maka akan mendongkrak ARPU BTS di lokasi tersebut, sehingga tower tersebut tidak hanya memberi layanan seluler buat masyarakat umum tetapi juga memberi layanan akses data ke perusahaan yang berlangganan corporate dengan operator.

Meski tidak selamanya akurat, operator biasanya juga akan melihat profile tower – tower di sekitar tower BTS yang diusulkan tersebut. Apakah high traffic? Berapa cost rata – ratanya? Berapa availability-nya? Berapa rata – rata pelanggannya?  Hal ini juga akan menjadi pertimbangan bagi operator dalam menentukan posisi BTS yang akan dibangun nya.

Wednesday 3 February 2016

Update Harga Bahan Bangunan di JABODETABEK 2016

Daftar Harga Bahan Bangunan di JABODETABEK 2016

BATU
Batu Candi (30x30)/m2 Rp 120.000
Batu Andesit (30x30)/m2 Rp 150.000
Batu Garut /m2 Rp 75.000
Batu Alor /50kg Rp 270.000
Batu Ambon /25kg Rp 75.000
Batu Kupang /25kg Rp 65.000
Batu Hijau /25kg Rp 70.000
Batu Itali /15kg Rp 70.000
Batu Bali /10kg Rp 70.000
Batu Kali Belah /m3 Rp 175.000
Batu Split /pick up Rp 250.000
Batu Split /truck Rp 1.350.000

SEMEN
SEMEN PORTLAND
Semen Cibinong (Kujang) per sak Rp 68.000
Semen Tiga Roda per sak Rp 69.000
Semen Baturaja per sak Rp 68.000
Semen Gresik per sak Rp 68.000
Semen Holcim per Sak Rp 70.000
Semen Padang per sak Rp 67.000
MORTAR UTAMA
MU-100 Plester Premium (40 kg) Rp 60.000
MU-200 Acian Plester & Beton (40 kg) Rp 158.500
MU-260 Acian Profil (25 kg) Rp 190.500
MU-270 Acian Putih (25 kg) Rp 156.000
MU-300 Pas Bata (40 kg) Rp 50.500
MU-301 Pas Bata & Plester (10 kg) Rp 21.500
MU-380 Perekat Bata Ringan (40 kg) Rp 150.000
MU-410 Self Leveling Floor (25 kg) Rp 255.000
MU-440 Perata Lantai (40 kg) Rp 55.000
MU-445 Perata Lantai Premium (40 kg) Rp 105.000
MU-450 Perekat Keramik Lantai (40 kg) Rp 205.000
MU-470 White Tile Adhesive (25 kg) Rp 385.000
Mu-600 Pelapis Kedap Air (3 kg) Rp 115.000
MU-700 Floor Hardener (25 kg) Rp 140.500
MU-800 Non-Shrink Grout (40 kg) Rp 157.000
MU-840 Finish Coat Repair (25 kg) Rp 325.000

KACA
KACA BENING
Kaca Tebal 3 mm per m2 Rp 80.000
Kaca Tebal 5 mm per m2 Rp 87.500
Kaca Tebal 8 mm per m2 Rp 140.000
Kaca Tebal 10 mm per m2 Rp 200.000
KACA RAYBAN
Kaca Tebal 3 mm per m2 Rp 65.000
Kaca Tebal 5 mm per m2 Rp 62.500
Kaca Tebal 8 mm per m2 Rp 125.000
Kaca Tebal 10 mm per m2 Rp 220.000
KACA TEMPERED
Kaca Tebal 3 mm per m2 Rp 210.000
Kaca Tebal 5 mm per m2 Rp 260.000
Kaca Tebal 8 mm per m2 Rp 375.000
Kaca Tebal 10 mm per m2 Rp 400.000
Kaca Tebal 12 mm per m2 Rp 450.000
Kaca Tebal 15 mm per m2 Rp 1.959.000
Kaca Tebal 19 mm per m2 Rp 2.450.000
KACA CERMIN
Kaca Tebal 2 mm per m2 Rp 55.000
Kaca Tebal 3 mm per m2 Rp 85.000
Kaca Tebal 5 mm per m2 Rp 125.000

CEMENT BOARD

GRC BOARD
4x500x1000 mm 2.7 kg/lbr Rp 11.000
4x1000x1000 mm 5.3 kg/lbr Rp 23.500
5x1220x2440 mm 20 kg/lbr Rp 86.000
6x1220x2440 mm 24 kg/lbr Rp 108.00
8x1220x2440 mm 32 kg/lbr Rp 178.000
10x1220x1440 mm 39 kg/lbr Rp 234.000
FIBERPLAT
4x600x1200 mm 4 kg/lbr Rp 16.375
4x1220x2440 mm 16 kg/lbr Rp 66.500
SUPERPANEL
9x1220x2440 mm 41 kg/lbr Rp 265.000
12x1220x2440 mm 55 kg/lbr Rp 380.000
15x1220x2440 mm 69 kg/lbr Rp 512.000
SUPERPLANK
9x75x2440 mm (BV 1) 2.3 kg/lbr Rp 22.500
9x75x2440 mm (BV 2) 2.3 kg/lbr Rp 25.000
9x100x2440 mm 3 kg/lbr Rp 27.500
9x200x2440 mm 7 kg/lbr Rp 49.000
9x300x2440 mm 10 kg/lbr Rp 71.000
KALSIBOARD
3.5x1200x2400 mm /Lbr Rp 58.900
4.5x1200x2400 mm /Lbr Rp 81.300
6x1200x2400 mm /Lbr Rp 114.850
PALM
2x1200x2400 mm /Lbr Rp 35.000
3x1200x2400 mm /Lbr Rp 48.000
4x1200x2400 mm /Lbr Rp 59.000
6x1200x2400 mm /Lbr Rp 71.000
8x1200x2400 mm /Lbr Rp 110.000
9x1200x2400 mm /Lbr Rp 112.000
12x1200x2400 mm /Lbr Rp 160.000
15x1200x2400 mm /Lbr Rp 190.000
18x1200x2400 mm /Lbr Rp 225.000
SHARK
3x1200x2400 mm /Lbr Rp 52.000
4x1200x2400 mm /Lbr Rp 61.000
6x1200x2400 mm /Lbr Rp 77.000
9x1200x2400 mm /Lbr Rp 148.000
12x1200x2400 mm /Lbr Rp 198.000
15x1200x2400 mm /Lbr Rp 235.000
18x1200x2400 mm /Lbr Rp 28.000
VERSABOARD
Metric
3.5x1200x2400 mm /Lbr Rp 58.900
4x1200x2400 mm /Lbr Rp 63.600
6x1200x2400 mm /Lbr Rp 114.500
8x1200x2400 mm /Lbr Rp 152.900
9x1200x2400 mm /Lbr Rp 175.900
10x1200x2400 mm /Lbr Rp 195.400
12x1200x2400 mm /Lbr Rp 234.300
Imperial
3.5x1200x2400 mm /Lbr Rp 60.900
4x1200x2400 mm /Lbr Rp 66.000
6x1200x2400 mm /Lbr Rp 119.000
9x1200x2400 mm /Lbr Rp 176.500
12x1200x2400 mm /Lbr Rp 242.700


WALLPAPER
ANEKA PAPERA INDAH
Seoul Collection
Sensation Rp 540.000
Selection Rp 540.000
Sensitive Style Rp 540.000
Gaenari Collection
Mood (VN) Rp 540.000
Stone Gallery (VN) Rp 540.000
Arete Rp 540.000
Avenue Vol.2 Rp 540.000
Blossom Rp 540.000
Damask Rp 540.000
Bos Vol.3 Rp 540.000
Andante Rp 540.000
Heritage Rp 540.000
Stone Touch Rp 540.000
Meta Rp 540.000
Classic Vol.1 Rp 540.000
Modern Rp 540.000
Gaenari Plain Rp 405.000
Artbook Vol.3 Rp 405.000
S.Daewoo
Silk House Rp 540.000
Benjamin Rp 540.000
SHINHAN COLLECTION
Classico Rp 540.000
Phoenix Rp 540.000
Natural Rp 540.000
G. Stoneart Silk
D.ID.Collection
My Dream Rp 540.000
Pallermo Rp 540.000
Stone Theraphy Rp 540.000
MODERN WALLPAPER
Young Lover Rp 145.080
Las vegas Rp 155.080
Cartire Rp 145.080
King Jason Rp 158.000
Natural Mood Rp 148.000
Geometric Element Rp 148.000
Modern Design Rp 133.380
CLASSIC WALLPAPER
Saphire Rp 268.000
Royal Garden Rp 268.000
Casa Bella Rp 252.000
Casa Royal Rp 252.000
Casa Benz Rp 145.080

Tuesday 2 February 2016

Update Harga Kabel Serat Optik 2016

Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Dan dalam pengunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel optik, kabel serat optik digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa sinar dalam jarak yang sangat jauh.dengan mengunakan cable fiber optic lebih cepat untuk transfer data atau komonikasi, Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan ( attenuation) kurang dari 20 desibel ( dB) / km.

Dengan lebar jalur ( bandwidth) yang besar sehingga kemampuan fiber optic dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian serat optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi[ 2] .

Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya fiber optik.dalam satuan fiber optik di namakan core.

Core adalah satuan dari fiber optic/ kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana pengiriman sinar laser fiber optic.

Cladding adalah materi yang mengelilingi inti fiber optic yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke dalam inti( core) atau fiber optiknya.
Buffer Coating adalah plastic pelapis yang melindungi fiber optik dari kerusakan dan kotor.

Jenis Fiber Optik
1. Single-mode fiber optik
Mempunyai inti fiber optic yang kecil ( berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah ( panjang
2. Multi-mode fiber optik
Mempunyai inti fiber optic yang lebih besar( berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah ( panjang gelombang 850-1300 nanometer)
Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari cladding, dan hal ini disebut total internal reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal cahaya fiber optic akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian kaca fiber optic dan panjang gelombang sinyal.


Keuntungan Fiber Optik

    Murah : jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang sama.
    Lebih tipis: mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga.
    fiber optic Kapasitas lebih besar.
    fiber optic Sinyal degradasi lebih kecil.
    fiber optic Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik.
    Fleksibel.

Sinyal digital. Bentuk kabel dikenal dua macam, kabel fiber optik udara ( KU) dan kabel fiber optik tanah ( KT) . Kabel fiber optik udara diperkuat oleh kabel baja untuk keperluan penarikan kabel di atas tiang. Baik kabel fiber optik ( KU) maupun kabel fiber optik ( KT) pada lapisan intinya paling tengah diperkuat oleh kabel khusus untuk menahan kabel tidak mudah bengkok ( biasanya serat plastik yang keras

Ujung kabel serat optik berakhir di sebuah terminasi, untuk hal tersebut dibutuhkan penyambungan kabel serat optik dengan pigtail serat optik di Optical Termination Board ( OTB) , bisa wallmount atau 1U rackmount. Dari OTB kabel serat optik tinggal disambung dengan patchcord serat optik ke perangkat multiplexer, switch atau bridge ( converter to ethernet UTP) .
Penyambungan kabel serat optik disebut sebagai splicing. Splicing menggunakan alat khusus yang memadukan dua ujung kabel fiber optic seukuran rambut secara presisi, dibakar pada suhu tertentu sehingga kaca meleleh tersambung tanpa bagian coated-nya ikut meleleh. Setelah tersambung, bagian sambungan ditutup dengan selubung yang dipanaskan. Alat ini mudah dioperasikan, namun sangat mahal harganya. Inilah sebabnya meskipun harga kabel fiber optik sudah jauh lebih murah namun alat dan biaya lainnya masih mahal, terutama pada biaya pemasangan kabel, splicing dan terminasinya.

Pigtail yang disambungkan ke kabel optik bisa bermacam-macam konektornya, yang paling umum adalah konektor FC. Dari konektor FC di OTB ini kita tinggal menggunakan patchcord yang sesuai untuk disambungkan ke perangkat. Umumnya perangkat serat optik seperti switch atau bridge menggunakan konektor SC atau LC. Cukup menyulitkan ketika menyebut jenis konektor yang kita kehendaki kepada penjual, FC, SC, ST, atau LC.


Setelah kabel fiber optik terpasang di OTB dilakukan pengujian end-to-end dengan menggunakan Optical Time Domain Reflectometer ( OTDR) . Dengan OTDR akan didapatkan kualitas kabel, seberapa besar loss cahaya dan berapa panjang kabel totalnya. Harga perangkat OTDR ini sangat mahal, meskipun pengoperasiannya relatif mudah. OTDR ini digunakan pula pada saat terjadi gangguan putusnya kabel fiber optic laut atau terestrial antar kota, sehingga bisa ditentukan di titik mana kabel fiber optic harus diperbaiki dan disambung kembali.


Ujung kabel serat optik berakhir di sebuah terminasi, untuk hal tersebut dibutuhkan penyambungan kabel serat optik dengan pigtail serat optik di Optical Termination Board ( OTB) , bisa wallmount atau 1U rackmount. Dari OTB kabel serat optik tinggal disambung dengan patchcord serat optik ke perangkat multiplexer, switch atau bridge ( converter to ethernet UTP) .


Penyambungan kabel serat optik disebut sebagai splicing. Splicing menggunakan alat khusus yang memadukan dua ujung kabel fiber optic seukuran rambut secara presisi, dibakar pada suhu tertentu sehingga kaca meleleh tersambung tanpa bagian coated-nya ikut meleleh. Setelah tersambung, bagian sambungan ditutup dengan selubung yang dipanaskan. Alat ini mudah dioperasikan, namun sangat mahal harganya. Inilah sebabnya meskipun harga kabel fiber optik sudah jauh lebih murah namun alat dan biaya lainnya masih mahal, terutama pada biaya pemasangan kabel, splicing dan terminasinya.



HARGA Jual PATCH CORD


Jual Patchcord Singlemode, FC - FC, Dx 3 meter USD 9
Jual Patchcord Singlemode, FC - FC, Dx 5 meter USD 12
Jual Patchcord Singlemode, FC - FC, Dx 10 meter USD 15
Jual Patchcord Singlemode, FC - FC, Dx 15 meter USD 17
Jual Patchcord Singlemode, FC - FC, Dx 20 meter USD 22
Jual Patchcord Singlemode, FC - FC, Dx 25 meter USD 24
Jual Patchcord Singlemode, FC - FC, Dx 30 meter USD 27
Jual Patchcord Singlemode, FC - FC, Dx 40 meter USD 34
Jual Patchcord Singlemode, FC - FC, Dx 50 meter USD 45
Jual Patchcord Singlemode, FC - SC, Dx 3 meter USD 13
Jual Patchcord Singlemode, FC - SC, Dx 5 meter USD 15
Jual Patchcord Singlemode, FC - SC, Dx 10 meter USD 17
Jual Patchcord Singlemode, FC - SC, Sx 10 meter USD 17
Jual Patchcord Singlemode, FC - SC, Dx 15 meter USD 19
Jual Patchcord Singlemode, FC - SC, Dx 20 meter USD 22
Jual Patchcord Singlemode, FC - SC, Dx 30 meter USD 27
Jual Patchcord Singlemode, FC - SC, Dx 40 meter USD 34
Jual Patchcord Singlemode, FC - SC, Dx 50 meter USD 45

Jual Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 3 meter USD 14
Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 5 meter USD 16
Jual Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 10 meter USD 18
Jual Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 15 meter USD 20
JUal Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 20 meter USD 23
JUal Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 25 meter USD 26
Jual Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 30 meter USD 28
Jual Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 35 meter USD 30
Jual Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 40 meter USD 35
JUal Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 50 meter USD 46
JUal Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 60 meter USD 49
JUal Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 70 meter USD 57
JUal Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 80 meter USD 63
Jual Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 100 meter USD 78

Jual Patchcord Singlemode, LC - LC, Dx 1 meter USD 13
Jual Patchcord Singlemode, LC - LC, Dx 3 meter USD 15
Jual Patchcord Singlemode, LC - LC, Dx 5 meter USD 16
Jual Patchcord Singlemode, LC - LC, Dx 10 meter USD 19
Jual Patchcord Singlemode, LC - LC, Dx 20 meter USD 24
Jual Patchcord Singlemode, LC - LC, Dx 30 meter USD 29
Jual Patchcord Singlemode, LC - LC, Dx 35 meter USD 31
Jual Patchcord Singlemode, LC - LC, Dx 40 meter USD 36
Jual Patchcord Singlemode, LC - LC, Dx 50 meter USD 47

MULTIMODE OM3
SC-SC OM3 MM, DX, 1 Rp111, 904.76
Patch cord om3 3 Rp134, 285.71
Patch cord om3 5 Rp162, 261.90
patch cord om3 10 Rp223, 809.53
patch cord om3 15 Rp279, 761.90
patch cord OM3 25 Rp419, 642.86
patch cord om3 30 Rp492, 380.96
patch cord om3 50 Rp772, 142.86
patch cord om3 100 Rp1, 510, 714.29


FC-FC OM3 MM, DX 1 Rp123, 095.24 Rp61, 547.62
patch cord 3 Rp139, 880.96 Rp69, 940.48
patch cord 5 Rp167, 857.14 Rp83, 928.57
patch cord 10 Rp223, 809.53 Rp111, 904.76
patch cord 15 Rp290, 952.39 Rp145, 476.19
patch cord 25 Rp425, 238.10 Rp212, 619.05
patch cord 30 Rp492, 380.96 Rp246, 190.48
patch cord 50 Rp772, 142.86 Rp386, 071.43
patch cord 100 Rp1, 521, 904.76 Rp760, 952.38

LC-LC OM3 MM, DX 1 Rp145, 476.19 Rp72, 738.09
patch cord 3 Rp162, 261.90 Rp81, 130.95
patch cord 5 Rp187, 380.96 Rp93, 690.48
patch cord 10 Rp240, 595.24 Rp120, 297.62
patch cord 15 Rp307, 738.10 Rp153, 869.05
patch cord 20 Rp380, 476.19 Rp190, 238.09
patch cord 25 Rp447, 619.04 Rp223, 809.52
patch cord 30 Rp514, 761.90 Rp257, 380.95
patch cord 35 Rp581, 904.76 Rp290, 952.38
patch cord 40 Rp779, 047.61 Rp389, 523.81
patch cord 45 Rp727, 380.96 Rp363, 690.48
patch cord 50 Rp783, 333.33 Rp391, 666.66
patch cord 100 Rp1, 538, 690.47 Rp769, 345.24

SC-LC OM3 MM, DX 1 Rp128, 690.47 Rp64, 345.24
patch cord 3 Rp151, 071.43 Rp75, 535.71
patch cord 5 Rp179, 047.61 Rp89, 523.81
patch cord 10 Rp223, 809.53 Rp111, 904.76
patch cord 15 Rp296, 547.61 Rp148, 273.81
patch cord 25 Rp436, 428.57 Rp218, 214.29
patch cord 30 Rp503, 571.43 Rp251, 785.71
patch cord 50 Rp777, 738.10 Rp388, 869.05
patch cord 100 Rp1, 521, 904.76 Rp760, 952.38

SC-FC OM3 MM, DX 1 Rp123, 095.24 Rp61, 547.62
patch cord 3 Rp139, 880.96 Rp69, 940.48
patch cord 5 Rp167, 857.14 Rp83, 928.57
patch cord 10 Rp218, 214.29 Rp109, 107.14
patch cord 15 Rp290, 952.39 Rp145, 476.19
patch cord 30 Rp492, 380.96 Rp246, 190.48
patch cord 50 Rp772, 142.86 Rp386, 071.43
patch cord 100 Rp1, 521, 904.76 Rp760, 952.38

LC-FC OM3 MM, DX, 1 Rp134, 285.71 Rp67, 142.86
patch cord 3 Rp145, 476.19 Rp72, 738.09
patch cord 5 Rp184, 642.86 Rp92, 321.43
patch cord 10 Rp235, 000.00 Rp117, 500.00
patch cord 15 Rp302, 142.86 Rp151, 071.43
patch cord 25 Rp503, 571.43 Rp251, 785.71
patch cord 30 Rp503, 571.43 Rp251, 785.71
patch cord 50 Rp777, 738.10 Rp388, 869.05
patch cord 100 Rp1, 533, 095.24 Rp766, 547.62

Harga Kabel Fiber Optik

Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Dan dalam pengunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel optik, kabel serat optik digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa sinar dalam jarak yang sangat jauh.dengan mengunakan cable fiber optic lebih cepat untuk transfer data atau komonikasi, Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan ( attenuation) kurang dari 20 decibels ( dB) / km.

Dengan lebar jalur ( bandwidth) yang besar sehingga kemampuan fiber optic dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian serat optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi[ 2] .

Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya fiber optik.dalam satuan fiber optik di namakan core.

Core adalah satuan dari fiber optic/ kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana pengiriman sinar laser fiber optic.

Cladding adalah materi yang mengelilingi inti fiber optic yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke dalam inti( core) atau fiber optiknya.
Buffer Coating adalah plastic pelapis yang melindungi fiber optik dari kerusakan dan kotor.

Jenis Fiber Optik
1. Single-mode fiber optik
Mempunyai inti fiber optic yang kecil ( berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah ( panjang
2. Multi-mode fiber optik
Mempunyai inti fiber optic yang lebih besar( berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah ( panjang gelombang 850-1300 nanometer)
Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari cladding, dan hal ini disebut total internal reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal cahaya fiber optic akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian kaca fiber optic dan panjang gelombang sinyal.


Keuntungan Fiber Optik

    Murah : jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang sama.
    Lebih tipis: mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga.
    fiber optic Kapasitas lebih besar.
    fiber optic Sinyal degradasi lebih kecil.
    fiber optic Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik.
    Fleksibel.

Sinyal digital. Bentuk kabel dikenal dua macam, kabel fiber optik udara ( KU) dan kabel fiber optik tanah ( KT) . Kabel fiber optik udara diperkuat oleh kabel baja untuk keperluan penarikan kabel di atas tiang. Baik kabel fiber optik ( KU) maupun kabel fiber optik ( KT) pada lapisan intinya paling tengah diperkuat oleh kabel khusus untuk menahan kabel tidak mudah bengkok ( biasanya serat plastik yang keras

Ujung kabel serat optik berakhir di sebuah terminasi, untuk hal tersebut dibutuhkan penyambungan kabel serat optik dengan pigtail serat optik di Optical Termination Board ( OTB) , bisa wallmount atau 1U rackmount. Dari OTB kabel serat optik tinggal disambung dengan patchcord serat optik ke perangkat multiplexer, switch atau bridge ( converter to ethernet UTP) .
Penyambungan kabel serat optik disebut sebagai splicing. Splicing menggunakan alat khusus yang memadukan dua ujung kabel fiber optic seukuran rambut secara presisi, dibakar pada suhu tertentu sehingga kaca meleleh tersambung tanpa bagian coated-nya ikut meleleh. Setelah tersambung, bagian sambungan ditutup dengan selubung yang dipanaskan. Alat ini mudah dioperasikan, namun sangat mahal harganya. Inilah sebabnya meskipun harga kabel fiber optik sudah jauh lebih murah namun alat dan biaya lainnya masih mahal, terutama pada biaya pemasangan kabel, splicing dan terminasinya.

Pigtail yang disambungkan ke kabel optik bisa bermacam-macam konektornya, yang paling umum adalah konektor FC. Dari konektor FC di OTB ini kita tinggal menggunakan patchcord yang sesuai untuk disambungkan ke perangkat. Umumnya perangkat serat optik seperti switch atau bridge menggunakan konektor SC atau LC. Cukup menyulitkan ketika menyebut jenis konektor yang kita kehendaki kepada penjual, FC, SC, ST, atau LC.


Setelah kabel fiber optik terpasang di OTB dilakukan pengujian end-to-end dengan menggunakan Optical Time Domain Reflectometer ( OTDR) . Dengan OTDR akan didapatkan kualitas kabel, seberapa besar loss cahaya dan berapa panjang kabel totalnya. Harga perangkat OTDR ini sangat mahal, meskipun pengoperasiannya relatif mudah. OTDR ini digunakan pula pada saat terjadi gangguan putusnya kabel fiber optic laut atau terestrial antar kota, sehingga bisa ditentukan di titik mana kabel fiber optic harus diperbaiki dan disambung kembali.


Ujung kabel serat optik berakhir di sebuah terminasi, untuk hal tersebut dibutuhkan penyambungan kabel serat optik dengan pigtail serat optik di Optical Termination Board ( OTB) , bisa wallmount atau 1U rackmount. Dari OTB kabel serat optik tinggal disambung dengan patchcord serat optik ke perangkat multiplexer, switch atau bridge ( converter to ethernet UTP) .


Penyambungan kabel serat optik disebut sebagai splicing. Splicing menggunakan alat khusus yang memadukan dua ujung kabel fiber optic seukuran rambut secara presisi, dibakar pada suhu tertentu sehingga kaca meleleh tersambung tanpa bagian coated-nya ikut meleleh. Setelah tersambung, bagian sambungan ditutup dengan selubung yang dipanaskan. Alat ini mudah dioperasikan, namun sangat mahal harganya. Inilah sebabnya meskipun harga kabel fiber optik sudah jauh lebih murah namun alat dan biaya lainnya masih mahal, terutama pada biaya pemasangan kabel, splicing dan terminasinya.



HARGA Jual PATCH CORD


Jual Patchcord Singlemode, FC - FC, Dx 3 meter USD 9
Jual Patchcord Singlemode, FC - FC, Dx 5 meter USD 12
Jual Patchcord Singlemode, FC - FC, Dx 10 meter USD 15
Jual Patchcord Singlemode, FC - FC, Dx 15 meter USD 17
Jual Patchcord Singlemode, FC - FC, Dx 20 meter USD 22
Jual Patchcord Singlemode, FC - FC, Dx 25 meter USD 24
Jual Patchcord Singlemode, FC - FC, Dx 30 meter USD 27
Jual Patchcord Singlemode, FC - FC, Dx 40 meter USD 34
Jual Patchcord Singlemode, FC - FC, Dx 50 meter USD 45
Jual Patchcord Singlemode, FC - SC, Dx 3 meter USD 13
Jual Patchcord Singlemode, FC - SC, Dx 5 meter USD 15
Jual Patchcord Singlemode, FC - SC, Dx 10 meter USD 17
Jual Patchcord Singlemode, FC - SC, Sx 10 meter USD 17
Jual Patchcord Singlemode, FC - SC, Dx 15 meter USD 19
Jual Patchcord Singlemode, FC - SC, Dx 20 meter USD 22
Jual Patchcord Singlemode, FC - SC, Dx 30 meter USD 27
Jual Patchcord Singlemode, FC - SC, Dx 40 meter USD 34
Jual Patchcord Singlemode, FC - SC, Dx 50 meter USD 45

Jual Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 3 meter USD 14
Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 5 meter USD 16
Jual Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 10 meter USD 18
Jual Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 15 meter USD 20
JUal Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 20 meter USD 23
JUal Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 25 meter USD 26
Jual Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 30 meter USD 28
Jual Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 35 meter USD 30
Jual Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 40 meter USD 35
JUal Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 50 meter USD 46
JUal Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 60 meter USD 49
JUal Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 70 meter USD 57
JUal Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 80 meter USD 63
Jual Patchcord Singlemode, FC - LC, Dx 100 meter USD 78

Jual Patchcord Singlemode, LC - LC, Dx 1 meter USD 13
Jual Patchcord Singlemode, LC - LC, Dx 3 meter USD 15
Jual Patchcord Singlemode, LC - LC, Dx 5 meter USD 16
Jual Patchcord Singlemode, LC - LC, Dx 10 meter USD 19
Jual Patchcord Singlemode, LC - LC, Dx 20 meter USD 24
Jual Patchcord Singlemode, LC - LC, Dx 30 meter USD 29
Jual Patchcord Singlemode, LC - LC, Dx 35 meter USD 31
Jual Patchcord Singlemode, LC - LC, Dx 40 meter USD 36
Jual Patchcord Singlemode, LC - LC, Dx 50 meter USD 47

MULTIMODE OM3
SC-SC OM3 MM, DX, 1 Rp111, 904.76
Patch cord om3 3 Rp134, 285.71
Patch cord om3 5 Rp162, 261.90
patch cord om3 10 Rp223, 809.53
patch cord om3 15 Rp279, 761.90
patch cord OM3 25 Rp419, 642.86
patch cord om3 30 Rp492, 380.96
patch cord om3 50 Rp772, 142.86
patch cord om3 100 Rp1, 510, 714.29


FC-FC OM3 MM, DX 1 Rp123, 095.24 Rp61, 547.62
patch cord 3 Rp139, 880.96 Rp69, 940.48
patch cord 5 Rp167, 857.14 Rp83, 928.57
patch cord 10 Rp223, 809.53 Rp111, 904.76
patch cord 15 Rp290, 952.39 Rp145, 476.19
patch cord 25 Rp425, 238.10 Rp212, 619.05
patch cord 30 Rp492, 380.96 Rp246, 190.48
patch cord 50 Rp772, 142.86 Rp386, 071.43
patch cord 100 Rp1, 521, 904.76 Rp760, 952.38

LC-LC OM3 MM, DX 1 Rp145, 476.19 Rp72, 738.09
patch cord 3 Rp162, 261.90 Rp81, 130.95
patch cord 5 Rp187, 380.96 Rp93, 690.48
patch cord 10 Rp240, 595.24 Rp120, 297.62
patch cord 15 Rp307, 738.10 Rp153, 869.05
patch cord 20 Rp380, 476.19 Rp190, 238.09
patch cord 25 Rp447, 619.04 Rp223, 809.52
patch cord 30 Rp514, 761.90 Rp257, 380.95
patch cord 35 Rp581, 904.76 Rp290, 952.38
patch cord 40 Rp779, 047.61 Rp389, 523.81
patch cord 45 Rp727, 380.96 Rp363, 690.48
patch cord 50 Rp783, 333.33 Rp391, 666.66
patch cord 100 Rp1, 538, 690.47 Rp769, 345.24

SC-LC OM3 MM, DX 1 Rp128, 690.47 Rp64, 345.24
patch cord 3 Rp151, 071.43 Rp75, 535.71
patch cord 5 Rp179, 047.61 Rp89, 523.81
patch cord 10 Rp223, 809.53 Rp111, 904.76
patch cord 15 Rp296, 547.61 Rp148, 273.81
patch cord 25 Rp436, 428.57 Rp218, 214.29
patch cord 30 Rp503, 571.43 Rp251, 785.71
patch cord 50 Rp777, 738.10 Rp388, 869.05
patch cord 100 Rp1, 521, 904.76 Rp760, 952.38

SC-FC OM3 MM, DX 1 Rp123, 095.24 Rp61, 547.62
patch cord 3 Rp139, 880.96 Rp69, 940.48
patch cord 5 Rp167, 857.14 Rp83, 928.57
patch cord 10 Rp218, 214.29 Rp109, 107.14
patch cord 15 Rp290, 952.39 Rp145, 476.19
patch cord 30 Rp492, 380.96 Rp246, 190.48
patch cord 50 Rp772, 142.86 Rp386, 071.43
patch cord 100 Rp1, 521, 904.76 Rp760, 952.38

LC-FC OM3 MM, DX, 1 Rp134, 285.71 Rp67, 142.86
patch cord 3 Rp145, 476.19 Rp72, 738.09
patch cord 5 Rp184, 642.86 Rp92, 321.43
patch cord 10 Rp235, 000.00 Rp117, 500.00
patch cord 15 Rp302, 142.86 Rp151, 071.43
patch cord 25 Rp503, 571.43 Rp251, 785.71
patch cord 30 Rp503, 571.43 Rp251, 785.71
patch cord 50 Rp777, 738.10 Rp388, 869.05
patch cord 100 Rp1, 533, 095.24 Rp766, 547.62