Google Search

Custom Search

Sunday, 22 February 2015

Penyebab Pemimpin Tidak Bisa Mengatur Bawahannya


Penyebab Pemimpin Tidak Bisa Mengatur Bawahannya

1. Peraturan yang tidak jelas
2. Pihak Yang Lebih Tinggi Ikut Mengatur
3. Tidak Puas Dengan Penghasilan
4. Suasana Pekerjaan Yang Tidak Di Inginkan
5. Tidak Bisa Mengerjakan
6. Menilai Hasil Kerja Karyawan Dengan Lisan Bukan Tulisan

Pernah anda mengalami menjadi pimpinan dalam suatu proyek pembangunan, menjadi project manager , site manager, supervisor atau mandor. Apa yang anda lakukan ketika bawahan anda membantah perintah pekerjaan yang anda berikan kepadanya.Berikut ini mungkin adalah penyebabnya :


1.    Peraturan yang tidak jelas

Perusahaan yang managementnya baik adalah perusahan yang mengatur karyawannya bukan dengan mulut pimpinannya atau dengan peraturan lisan, tapi mengatur karyawannya dengan peraturan tertulis yang telah dibuat sebelumnya.

Perintah lisan atau perintah yang berdasarkan katanya atau dari mulut kemulut  tidak ada artinya bagi suatu pekerjaan, karena akan membuat tujuan suatu pekerjaan semakin tidak jelas.

Seseorang yang telah bekerja bertahun-tahun biasanya sudah tahu apa yang harus dikerjakannya, jadi jika suatu pekerjaan hanya berdasarkan lisan dan katanya, akan berbahaya bagi profesionalitas pekerja tersebut.

Mengapa berbahaya, karena pekerja tersebut akan semakin bingung dengan apa yang dikerjakan, terlebih lagi jika banyak penilai lisan kepadanya.

Buatlah suatu peraturan perusahaan dengan tulisan mungkin sekarang banya dikenal Key Index Prestasi (KIP), dengan penilaian seperti ini karyawan akan lebih dihargai, karena jika ia datang terlambat, bukan makian atau omelan pimpinan yang ia dapati atau takuti, tapi akan berpengaruh dengan penghasilannya sendiri.

Karena dengan datang terlambat membuat pekerjaan lain yang berhubungan dengan dia akan terbengkalai juga, jangan di nilai dengan lisan karena akan berpengaruh dengan psikologis pekerja tersebut.

Buatlah peraturan perusahaan jika terlambat maka nilai raport beliau akan berkurang, saya yakin HRD profesional lebih mengetahui ini dari pada saya, saya hanya mencoba membukan pengetahuan, mengapa karyawan tidak suka dengan peraturan lisan.

Karena akan membuat penilaian pilih kasih, dan berbagai buruk sangka terhadap karyawan lain, tapi jika sudah ada peraturan tertulis mereka tidak lagi menduga-duga mengapa mereka dinyatakan salah.

Semoga pembaca paham maksud tulisan ini mengapa pimpinan tidak bisa mengatur bawahannya, salah satu penyebabnya adalah tidak ada peraturan yang jelas untuk mengatur pekerja tersebut, hanya diatur secara lisan, yang tentunya namanya suara tidak dapat dipegang, kecuali direkam terlebih dahulu.


2. Pihak Yang Lebih Tinggi Ikut Mengatur

Peraturan tulisan adalah kunci untuk mengatur tenaga kerja, jika hanya melalui lisan, sudah dapat dipastikan akan datang PAHLAWAN KESIANGAN, SOK PAHLAWAN, SOK PINTAR bahkan CARMUK (cari muka).

Memimpin pekerja berbeda dengan memimpin keluarga, di keluarga kita bicara perasaan tapi dipekerjaan kita berbicara HASIL PEKERJAAN, jika peraturannya saja hanya lisan sudah dapat dipastikan hasil pekerjaannya pun hanya LISAN alias OMDO (omong doang).

Jika peraturan tulisa yang berlaku, tentu tidak akan ada pihak yang paling tinggi akan ikut campur untuk mengatur karyawan, misalanya mentang-mentang yang punya perusahaan suami kita, kita sebagai istri ikut-ikutan mengatur.

Sudah dapat dipastikan hasil pekerjaan dari pekerja tidak akan sesuai dengan tujuan pekerjaan, mungkin dapat hasil, tapi tidak sesuai hasil yang di inginkan dan direncanakan sebelumnya.

Karena rencana dapat ditulis dikertas, ketika melaksanakan di lakukan lisan sudah pasti tulisan itu akan berubah sesuai dengan carut marut perintah lisan dari berbagai orang tersebut. Akhirnya rencana tulisan tersebut akan menjadi biang masalah untuk menyalahkan seseorang atau mencari KAMBING HITAM.


3. Tidak Puas Dengan Penghasilan

Karyawan yang selalu mengeluh tentang gaji yang diterima tidak sesuai dengan pekerjaanya, sudah bisa dipastikan karyawan tersebut sering mengabaikan perintah untuk mengerjakan sesuatu yang harusnya ia kerjakan.

Walau dapat dia selesaikan hasilnya tidak akan sesuai yang di inginkan, jadi sebagai pimpinan coba pelajari mengapa mereka mengeluh, tapi kalau pekerjaannya sudah sesuai dengan gajinya apalagi pekerjaan tersebut tidak menuntut lebih dari kemampuan pekerjaan tersebut dan pekerja itu tetap mengeluh.

Sudah wajib anda mencari penggantinya, karena akan berbahaya jika kita terus mempekerjakannya, akibatnya pekerjaan akan terbengkalai dan hasilnya tidak sesuai rencana.

Tapi jika memang kemampuan nya lebih tapi pekerjaan tersebut hanya minta kemampuan dia sebatas pekerjaannya tentunya tidak sepantasnya karyawan mengeluh, walau kita tahu kemampuannya lebih atau tanggung.

Jadi sebagai pimpinan jangan mudah terpengaruh dengan keluhan tersebut, cukup buat peraturan tertulis bahwa pekerjaan beliau adalah seperti ini, jika beliau punya kemampuan lain namun sudah ada yang mengerjakannya, tentunya si karyawan harus mengerti.

Sangat penting peraturan tertulis agar tidak terjadi kebingungan dalam mengatur dan memberikan tugas kepada bawahan.


4. Suasana Pekerjaan Yang Tidak Di Inginkan


Karyawan yang tidak nyaman dengan tempat pekerjaannya akan membuat karyawan tersebut banyak keluhannya, baik dari penghasilan yang ia terima atau dari suasana kerja ditempat pekerjaannya.

Karyawan seperti ini sudah ada sifat untuk menghindari pekerjaan yang diberikan kepadanya, jadi akan membuat pimpinan sulit mengatur, ketika pekerjaan yang diberikan kepadanya.

Ada baiknya pihak HRD bertugas untuk mengetahui hal seperti ini, kalau memang karyawan tersebut sudah tidak dapat mau mengerjakan ada baiknya gunakan kebijakkan pihak HRD, jangan dilakukan melalui pimpinan langsung.

Karena jika pimpinan langsung yang memberhentikan atau memberikan kebijaka akan terjadi kebijakan personal, sedangka karyawan bekerja dengan perusahaan bukan dengan pimpinan tersebut, akan menimbulkan pengaruh psikologis terhadap pimpinan dan karyawan tersebut.

Gunakan Key Index Prestasi (KIP), penilaian berdasarkan peraturan tertulis, sehingga tidak terjadi efek negatif psikologis bagi karyawan lain yang bekerja, karena mereka sudah tahu peraturannya.


5. Tidak Bisa Mengerjakan

Penyebab bawahan terkadang menghindar dari pekerjaan yang diberikan salah satu penyebabnya adalah karena beliau tidak bisa mengerjakan pekerjaan tersebut.

Sebagai pimpinan pintar-pintarlah membaca hal seperti ini, tak ada gunanya memaksakan pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan karyawan tersebut, hasilnya bisa membuat anda nambah masalah.

Dan kita juga akan kehilangan waktu, jadi sebelum menerima karyawan, pimpinan sebagai user harus pintar membaca kemampuan calon karyawannya, terkecuali kita bisa mengarahkan calon karyawan tersebut, untuk bisa mengerjakan yang belum terbiasa dia kerjakan.

Tapi baiknya carilah karyawan yang sudah terbiasa dengan pekerjaannya, karena jika waktu anda habis hanya untuk mengarahkan mereka sudah dapat dipastikan hasil pekerjaan anda akan terlambat.


6. Menilai Hasil Kerja Karyawan Dengan Lisan Bukan Tulisan

Tidak ada untungnya anda memarahi karyawan yang tidak mau mengerjakan pekerjaan yang memang sudah tugasnya, gunakan pihak HRD, karena jika kita marah-marah efek psikologisnya tidak baik untuk pekerjaaan selanjutnya.

Anda boleh ditakutkan karena anda marah-marah, tapi namanya manusia pasti punya harga diri, jika perkataan anda mengenai harga diri seorang pekerjaa sudah dapat dipastikan dia hanya tunduk ketika ada anda dan akan membangkang setelah anda tidak ada.

Terlebih lagi jika anda marah-marah kepada karyawan yang profesional, bersiap-siap sajalah akhir bulan karyawan tersebut pindah pekerjaan, karena biasanya seorang yang sudah pengalaman dan profesional tidak akan pernah takut kehilangan pekerjaannya saat ini.

Karena dengan profesi beliau, beliau dengan mudah mendapatkan pekerjaan baru, atau membuat usaha sendiri, jadi tidak ada untungnya kita memahari karyawan sendiri, ada baiknya serahkan kepada pihak HRD.

Jadi anda sendiri tidak dipersalahkan karena keputusan anda, kalau anda hanya menilai karyawan berdasarkan lisan akan membuat efek pilih kasih, tapi jika dengan tulisan berdasarkan peraturan perusahaan anda akan lebih aman.

No comments:

Post a Comment