Google Search

Custom Search

Wednesday 25 February 2015

ILMU TEKNIK SIPIL - Harga Bahan Bangunan tahun 2015

Harga Bahan Bangunan tahun 2015 mengalami perubahan di beberapa material, Untuk menyusun rencana anggaran biaya dalam proyek berikut dberikan harga bahan bangunan....

Baca selengkapnya >>

Sunday 22 February 2015

Penyebab Pemimpin Tidak Bisa Mengatur Bawahannya


Penyebab Pemimpin Tidak Bisa Mengatur Bawahannya

1. Peraturan yang tidak jelas
2. Pihak Yang Lebih Tinggi Ikut Mengatur
3. Tidak Puas Dengan Penghasilan
4. Suasana Pekerjaan Yang Tidak Di Inginkan
5. Tidak Bisa Mengerjakan
6. Menilai Hasil Kerja Karyawan Dengan Lisan Bukan Tulisan

Pernah anda mengalami menjadi pimpinan dalam suatu proyek pembangunan, menjadi project manager , site manager, supervisor atau mandor. Apa yang anda lakukan ketika bawahan anda membantah perintah pekerjaan yang anda berikan kepadanya.Berikut ini mungkin adalah penyebabnya :


1.    Peraturan yang tidak jelas

Perusahaan yang managementnya baik adalah perusahan yang mengatur karyawannya bukan dengan mulut pimpinannya atau dengan peraturan lisan, tapi mengatur karyawannya dengan peraturan tertulis yang telah dibuat sebelumnya.

Perintah lisan atau perintah yang berdasarkan katanya atau dari mulut kemulut  tidak ada artinya bagi suatu pekerjaan, karena akan membuat tujuan suatu pekerjaan semakin tidak jelas.

Seseorang yang telah bekerja bertahun-tahun biasanya sudah tahu apa yang harus dikerjakannya, jadi jika suatu pekerjaan hanya berdasarkan lisan dan katanya, akan berbahaya bagi profesionalitas pekerja tersebut.

Mengapa berbahaya, karena pekerja tersebut akan semakin bingung dengan apa yang dikerjakan, terlebih lagi jika banyak penilai lisan kepadanya.

Buatlah suatu peraturan perusahaan dengan tulisan mungkin sekarang banya dikenal Key Index Prestasi (KIP), dengan penilaian seperti ini karyawan akan lebih dihargai, karena jika ia datang terlambat, bukan makian atau omelan pimpinan yang ia dapati atau takuti, tapi akan berpengaruh dengan penghasilannya sendiri.

Karena dengan datang terlambat membuat pekerjaan lain yang berhubungan dengan dia akan terbengkalai juga, jangan di nilai dengan lisan karena akan berpengaruh dengan psikologis pekerja tersebut.

Buatlah peraturan perusahaan jika terlambat maka nilai raport beliau akan berkurang, saya yakin HRD profesional lebih mengetahui ini dari pada saya, saya hanya mencoba membukan pengetahuan, mengapa karyawan tidak suka dengan peraturan lisan.

Karena akan membuat penilaian pilih kasih, dan berbagai buruk sangka terhadap karyawan lain, tapi jika sudah ada peraturan tertulis mereka tidak lagi menduga-duga mengapa mereka dinyatakan salah.

Semoga pembaca paham maksud tulisan ini mengapa pimpinan tidak bisa mengatur bawahannya, salah satu penyebabnya adalah tidak ada peraturan yang jelas untuk mengatur pekerja tersebut, hanya diatur secara lisan, yang tentunya namanya suara tidak dapat dipegang, kecuali direkam terlebih dahulu.


2. Pihak Yang Lebih Tinggi Ikut Mengatur

Peraturan tulisan adalah kunci untuk mengatur tenaga kerja, jika hanya melalui lisan, sudah dapat dipastikan akan datang PAHLAWAN KESIANGAN, SOK PAHLAWAN, SOK PINTAR bahkan CARMUK (cari muka).

Memimpin pekerja berbeda dengan memimpin keluarga, di keluarga kita bicara perasaan tapi dipekerjaan kita berbicara HASIL PEKERJAAN, jika peraturannya saja hanya lisan sudah dapat dipastikan hasil pekerjaannya pun hanya LISAN alias OMDO (omong doang).

Jika peraturan tulisa yang berlaku, tentu tidak akan ada pihak yang paling tinggi akan ikut campur untuk mengatur karyawan, misalanya mentang-mentang yang punya perusahaan suami kita, kita sebagai istri ikut-ikutan mengatur.

Sudah dapat dipastikan hasil pekerjaan dari pekerja tidak akan sesuai dengan tujuan pekerjaan, mungkin dapat hasil, tapi tidak sesuai hasil yang di inginkan dan direncanakan sebelumnya.

Karena rencana dapat ditulis dikertas, ketika melaksanakan di lakukan lisan sudah pasti tulisan itu akan berubah sesuai dengan carut marut perintah lisan dari berbagai orang tersebut. Akhirnya rencana tulisan tersebut akan menjadi biang masalah untuk menyalahkan seseorang atau mencari KAMBING HITAM.


3. Tidak Puas Dengan Penghasilan

Karyawan yang selalu mengeluh tentang gaji yang diterima tidak sesuai dengan pekerjaanya, sudah bisa dipastikan karyawan tersebut sering mengabaikan perintah untuk mengerjakan sesuatu yang harusnya ia kerjakan.

Walau dapat dia selesaikan hasilnya tidak akan sesuai yang di inginkan, jadi sebagai pimpinan coba pelajari mengapa mereka mengeluh, tapi kalau pekerjaannya sudah sesuai dengan gajinya apalagi pekerjaan tersebut tidak menuntut lebih dari kemampuan pekerjaan tersebut dan pekerja itu tetap mengeluh.

Sudah wajib anda mencari penggantinya, karena akan berbahaya jika kita terus mempekerjakannya, akibatnya pekerjaan akan terbengkalai dan hasilnya tidak sesuai rencana.

Tapi jika memang kemampuan nya lebih tapi pekerjaan tersebut hanya minta kemampuan dia sebatas pekerjaannya tentunya tidak sepantasnya karyawan mengeluh, walau kita tahu kemampuannya lebih atau tanggung.

Jadi sebagai pimpinan jangan mudah terpengaruh dengan keluhan tersebut, cukup buat peraturan tertulis bahwa pekerjaan beliau adalah seperti ini, jika beliau punya kemampuan lain namun sudah ada yang mengerjakannya, tentunya si karyawan harus mengerti.

Sangat penting peraturan tertulis agar tidak terjadi kebingungan dalam mengatur dan memberikan tugas kepada bawahan.


4. Suasana Pekerjaan Yang Tidak Di Inginkan


Karyawan yang tidak nyaman dengan tempat pekerjaannya akan membuat karyawan tersebut banyak keluhannya, baik dari penghasilan yang ia terima atau dari suasana kerja ditempat pekerjaannya.

Karyawan seperti ini sudah ada sifat untuk menghindari pekerjaan yang diberikan kepadanya, jadi akan membuat pimpinan sulit mengatur, ketika pekerjaan yang diberikan kepadanya.

Ada baiknya pihak HRD bertugas untuk mengetahui hal seperti ini, kalau memang karyawan tersebut sudah tidak dapat mau mengerjakan ada baiknya gunakan kebijakkan pihak HRD, jangan dilakukan melalui pimpinan langsung.

Karena jika pimpinan langsung yang memberhentikan atau memberikan kebijaka akan terjadi kebijakan personal, sedangka karyawan bekerja dengan perusahaan bukan dengan pimpinan tersebut, akan menimbulkan pengaruh psikologis terhadap pimpinan dan karyawan tersebut.

Gunakan Key Index Prestasi (KIP), penilaian berdasarkan peraturan tertulis, sehingga tidak terjadi efek negatif psikologis bagi karyawan lain yang bekerja, karena mereka sudah tahu peraturannya.


5. Tidak Bisa Mengerjakan

Penyebab bawahan terkadang menghindar dari pekerjaan yang diberikan salah satu penyebabnya adalah karena beliau tidak bisa mengerjakan pekerjaan tersebut.

Sebagai pimpinan pintar-pintarlah membaca hal seperti ini, tak ada gunanya memaksakan pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan karyawan tersebut, hasilnya bisa membuat anda nambah masalah.

Dan kita juga akan kehilangan waktu, jadi sebelum menerima karyawan, pimpinan sebagai user harus pintar membaca kemampuan calon karyawannya, terkecuali kita bisa mengarahkan calon karyawan tersebut, untuk bisa mengerjakan yang belum terbiasa dia kerjakan.

Tapi baiknya carilah karyawan yang sudah terbiasa dengan pekerjaannya, karena jika waktu anda habis hanya untuk mengarahkan mereka sudah dapat dipastikan hasil pekerjaan anda akan terlambat.


6. Menilai Hasil Kerja Karyawan Dengan Lisan Bukan Tulisan

Tidak ada untungnya anda memarahi karyawan yang tidak mau mengerjakan pekerjaan yang memang sudah tugasnya, gunakan pihak HRD, karena jika kita marah-marah efek psikologisnya tidak baik untuk pekerjaaan selanjutnya.

Anda boleh ditakutkan karena anda marah-marah, tapi namanya manusia pasti punya harga diri, jika perkataan anda mengenai harga diri seorang pekerjaa sudah dapat dipastikan dia hanya tunduk ketika ada anda dan akan membangkang setelah anda tidak ada.

Terlebih lagi jika anda marah-marah kepada karyawan yang profesional, bersiap-siap sajalah akhir bulan karyawan tersebut pindah pekerjaan, karena biasanya seorang yang sudah pengalaman dan profesional tidak akan pernah takut kehilangan pekerjaannya saat ini.

Karena dengan profesi beliau, beliau dengan mudah mendapatkan pekerjaan baru, atau membuat usaha sendiri, jadi tidak ada untungnya kita memahari karyawan sendiri, ada baiknya serahkan kepada pihak HRD.

Jadi anda sendiri tidak dipersalahkan karena keputusan anda, kalau anda hanya menilai karyawan berdasarkan lisan akan membuat efek pilih kasih, tapi jika dengan tulisan berdasarkan peraturan perusahaan anda akan lebih aman.

Penyebab Proyek Tidak Selesai Tepat Waktu

Berikut ini adalah beberapa penyebab proyek tidak selesai tepat pada waktunya :

1. Proyek Dalam Proyek
2. Cuaca Tidak Mendukung
3. Pengaturan Material dan Pelaksanaan Yang Tidak Teratur
4. Pelaksanaan Pekerjaan Yang Tidak Benar
5. Sering Terjadi Penggantian Tenaga Kerja
6. Pekerjaan Dilakukan 2 kali
7. Gambar Tidak Jelas

1. Proyek Dalam Proyek
Apakah anda mengetahui maksud “proyek dalam proyek” atau “borongan dalam borongan”, ini adalah istilah kami saja terhadap karyawan kontraktor yang melakukan borongan terhadap pekerjaan yang sedang mereka laksanakan sedangkan mereka adalah karyawan kontraktor tersebut.

Mengapa kami taruh dalam urutan no 1, karena dalam suatu pembangunan proyek sudah menjadi rahasia umum dari kalangan tingkat atas sampai bawah sering melakukan borongan dalam borongan ini.

Baik dari level Direktur, General Manager, Construction Manager, Project Manager, Site Manager, Supervisor bahkan di level Mandor, Foreman atau Man Power (tukang) itu sendiri. Baiklah kami mencoba menjelaskan mengapa borongan dalam borongan ini menyebabkan proyek tidak akan tepat waktu dalam penyelesaiannya.

Direktur, Direktur adalah pimpinan tertinggi dari suatu perusahaan, ketika suatu tender proyek dimenangkan oleh suatu perusahaan maka yang mengetahui Bill Quantity atau harga satuan borongan proyek itu akan diketahui Direktur, General Manager, Marketing  dan lain-lain.

Jika direktur tersebut jujur dalam menyampaikan tanggung jawabnya kepada komisaris perusahaan maka direktur akan melaksanakan sesuai prosedur perusahaan, tapi jika tidak jujur, berhati-hatilah, karena Harga Satuan yang ada di Bill Quantity bisa saja di mark up terlebih dahulu…. Uuups terlalu jauh ya.

Baik kami persingkat saja, yang dikhwatirkan selain beliau bisa mark up harga satuan atau volume pekerjaan, yang berkaitan dengan tidak tepatnya pelaksanaan proyek adalah ikut campurnya beliau memasukkan subkontraktor atau pemborong dalam pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Disini kami tidak mengatakan tidak boleh jika direktur memasukkan sub kontraktor atau pemborong, beliau sangat di anjurkan merekomendasikan sub kontraktor atau pemborong tersebut, tetapi yang tidak diperbolehkan adalah IKUT CAMPURNYA beliau ketika terjadi selisih paham dalam pelaksanaannya.

Beliau mempunyai staff-staff ahli dibawahnya, ada General Manager, ada Construction Manager dan ada Project Manager, mengapa tidak boleh ikut campur, karena dikhwatirkan wibawa dan para staff ahlinya akan jatuh di mata sub kontraktor atau pemborong tersebut.

Melaksanakan suatu proyek bukan bicara SAYA tapi bicara KITA, jadi ketika ada seorang direktur turun tangan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan akan membuat semua wibawa bawahannya akan turun.

Ketika bawahan akan mengambil keputusan terhadap sub kontraktor tersebut berdasarkan kesepakatan kontrak antar sub kontraktor tersebut dengan perusahaan maka Pimpro akan segan melakukannya bahkan akan menurut dengan subkontraktor tersebut, padahal dalam melaksanakan suatu proyek Pimpro dibutuhkaan Manuver, akal cerdiknya menekan sub kontraktor melaksanakan pekerjaan tepat waktu.

Jika pekerjaan mereka sendiri di bela direktur tersebut, maka akan terjadi keterlambatan pelaksanaan yang akan mengakibatkan kerugian pada perusahaan tersebut. Contohnya, jika direktur ikut memborong juga dalam proyek tersebut.

Ada pekerjaan pemasangan partisi dinding gypsum atau plafond gypsum, pekerjaan pemasangan plafond mulai bekerja biasanya sesuai jadwal pelaksanaan proyek adalah, ketika dinding ruangan sudah di aci semua.

Pimpro meminta sub kontraktor tersebut mulai bekerja, entah apa sebabnya sub kontraktor tersebut belum juga memulainya, jangankan memulai ketika diminta mengerimkan barang gypsum dan rangka, sub kontraktor beralasan belum dibayara uang muka atau dia masih ada pekerjaan ditempata lain.

Tentunya  Pimpro harus punya ketegasan dalam menghadapi permasalahan ini, mungkin mempersiapkan penggantinya jika tidak bisa menepati time schedule pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Tapi bisa saja direktur turun tangan meminta pimpro tidak mencari ganti, dikarenakan ada uang yang tertanam di sub kontraktor tersebut. Jika ini terus terjadi pada setiap sub kontraktor, lebih direktur tersebut di pecat saja, suruh jadi pemborong saja.

Karena dalam pelaksanaan proyek kita hanya bicara waktu, ingatlah SEMAKIN CEPAT SUATU PROYEK SELESAI SEMAKIN BANYAK KEUNTUNGAN YANG DIDAPAT, mengapa seperti itu, karena bisaya operasional dan consumble bisa kita hemat secara langsung.

Begitupun ketika seorang General Manager atau Pimpinan Proyek (Pimpro) ikut serta dalam borongan yang sedang ia kerjakan, ini akan lebih fatal keterlambatannya, karena yang membuat schedule pelaksanaan adalah Pimpro, memang beliau yang tahu, tapi akan berbahaya ketika sub kontraktor akan melaksanakan pekerjaan tapi beliau sendiri yang membiarkan sub kontraktor itu tidak bekerja.

Jadi hindarilah PROYEK DALAM PROYEK ATAU BORONGAN DALAM BORONGAN, karena Time Schedulu yang telah dibuat secara pelaksanaan sering terbentur dengan kebijakan yang memiliki proyek dalam proyek tersebut.


2. Cuaca Tidak Mendukung

Cuaca tidak mendukung adalah salah satu faktor penyebab keterlambatan, mengapa kami sampaikan seperti ini, karena banyak pekerjaan yang sangat tergantung dengan pekerjaan lain.

Dapat kita contohkan misalnya dengan ketika kita sedang membangun Ware House atau Gudang yang konstruksi ada beton dan baja. Ketika kita ingin membuat pondasi dan pedestal, hujan deras terus terjadi berhari-hari, sedangkan pekerjaan beton kendala terbesarnya adalah air.

Jadi kita tidak mungkin melaksanakan pekerjaan tersebut, saat hujan deras terjadi, andaipun bisa kita lakukan, kualitas hasilnya tidak akan ada jaminan, kalau hanya hujan gerimis mungkin tidak masalah, tinggal kita mengatur tukang kita agar mau bekerja.

Dengan tidak dilaksanakan pengecoran pada pondasi dan pedestal, bisa menyebabkan tertundanya pemasangan kolom baja gudang tersebut, dan tentunya akan membuat jadwal pemasangan kolom baja tersebut tertunda.

Ada baiknya persiapkan solusi untuk megatasi kendala hujan atau atur waktu ketika hujan tidak sering terjadi untuk jadwal pengecoran, karena kita butuh umur beton yang cukup untuk memasang kolom baja.


3. Pengaturan Material dan Pelaksanaan Yang Tidak Teratur

Pengaturan material dan pelaksanaan jika tidak tepat waktu akan menyebabkan schedule terlambat, terlebih lagi jika semua hubungan pekerjaan sangat kuat sekali, dapat kita contohkan.

Ketika kolom dan rangka baja sudah dikirim kelokasi proyek tapi baut atau tabung gas untuk mengelas tidak ada di lokasi proyek, bisa membuat lokasi hanya menjadi tumpukan baja bekas, karena tidak dipasang-pasang.

Terlebih lagi mobil crane tidak bisa didatangkan, jangan hanya karena baut rangka baja tidak dapat dilaksanakan, memang baut kecil bentuknya tapi tampa itu baja akan menjadi tumpukan baja bekas dilokasi proyek.

Begitupun ketika ingin memasang form work atau begisting, triplek sudah ada dilokasi tapi kaso atau paku tidak ada dilokasi, sama saja membuat triplek tersebut untuk alas tidur tukang atau akan menjadi tempat berteduh tenaga kerja.

Jadi sekali lagi selain mengatur waktu pelaksanaan pekerjaan juga buatlah schedule datangnya material, agar semua barang yang ada dilokasi proyek benar-benar dapat dipasang.



4. Pelaksanaan Pekerjaan Yang Tidak Benar

Carilah tenaga kerja yang punya skill baik, baik dari Pimpinan Proyek, Supervisor dan tukang (man power) jangan hanya memenuhi kuota atau jumlah tenaga kerja saja.

Carilah yang berkualitas bukan kuantitas tenaga kerja, sangat berbahaya jika banyak tukang tapi semua ternyata kernet (helper) atau setengah tukang. Adanya proyek anda akan dijadikan uji coba dan tahap belajar saja, begitupula dengan supervisor atau pimpro.

Untuk tenaga kerja dilapangan jangan bukan kemampuan akademiknya yang diperlukan tapi skill dan pengalaman serta trik mereka yang dibutuhkan, jika anda mencari pimpro atau supervisor dengan IP skala 4 atau skala 8 kalau ada yah….hehehe… tapi beliau tidak pernah kerja dilapangan, siap-siap saja proyek anda hanya dijadikan tahap pembelajarannya.

Tenaga kerja ahli dilapangan bukan bicara tiori, bukan bicara pintar membuat Time Schedule dengan berbagai program baik excel, primavera atau Ms project, jika anda mencari pimpro yang pintar membuat schedule dengan program itu, dan tidak didukung pengalamannya dalam pelaksanaan proyek, siap-siap saja anda akan terima 10 sampai 20 schedule untuk menyesuaikan dengan keterlambatan proyek anda.

Membuat schedule kalau berdasarkan tiori atau analisis di atas kertas tampa mensurvei lokasi dan kendala pelaksanaan, siap-siap saja anda menerima time schedule yang bertumpuk-tumpuk dengan ratusan alasan yang dibuat pimpro tersebut.

Karena anda kan hanya mencari pembuat Time Schedule bukan pembuat pelaksanaan proyek berjalan sesuai dengan time schedule, yang terjadi adalah time schedule yang menyesuaikan pelaksanaan, bukan pelaksanaan yang menyesuaikan time schedule.

Jadi ada baiknya carilah Tenaga Ahli yang benar, jangan satukan Pimpinan Proyek membuat Schedule tapi berilah dia time schedule yang telah dibuat oleh Project Control, karena jika yang membuat time schedule itu Pimpina Proyek dengan mudahnya time schedule itu menyesuaikan dengan pelaksanaan.


5. Sering Terjadi Penggantian Tenaga Kerja

Sub Kontraktor, Pimpro ,Supervisor, Tukang jika sering di ganti, siap-siap saja proyek anda akan terjadi pekerjaan 2 kali bahkan bisa 10 kali karena ada kesalahan sebelumnya.

Jadi sebelum melaksanakan proyek carilah tenaga kerja yang benar-benar punya skill bukan tenaga kerja yang akan memenuhi jumlah atau akan mencoba proyek anda sebagai bahan pelajaran mereka.

Untuk mengetahui skill mereka, bukan dengan cara menilai kemampuan akademik mereka, tapi nilailah kemampuan di lapangan pekerjaan proyek anda, karena tidak akan gunanya kemampuan akademik baik namun skill nya nol.

Hindari terjadi penggantian tenag kerja, jika terjadi 2 kali mungkin tidak masalah besar, tapi jika dalam 1 proyek hanya diperlukan penyelesaian 3 sampai 6 bulan anda sering ganti-ganti tenaga kerja akan membuat pelaksanaan pekerjaan berulang-ulang dan tentunya akan mempengaruhi kulitas pekerjaan kita.


6. Pekerjaan Dilakukan lebih dari 1 kali
Dengan seringnya digantikan tenaga kerja, hasil pekerjaan yang dilakukan sebelumnya akan membuat bingung pekerja baru, terkecuali kita tahu persis pekerjaan lama tersebut.

Dapat kita dicontohkan ketika pemasangan form work atau begisting untuk plat lantai, supervisor lama telah melaksanakan pemasangan form work tersebut, tapi ketika datang supervisor baru, rupanya supervisor baru punya cara baru juga.

Akhirnya dibongkar, buat apa dibongkar, hanya menunjukkan kemampuan dia, atau hanya menegaskan bahwa supervisor lama salah, tentu ini tidak akan baik untuk time schedule kita, jadi jika memang perlu ada penggantian coba lah cari orang yang benar-benar mengetahui bahwa pekerjaan yang dilaksanakan sudah tepat, jika form work ini memang bisa dipakai untuk apa kita bongkar.


7. Gambar Tidak Jelas
Kemampuan seorang drafter sangat diperlukan untuk membantu membuat gambar pelaksanaan kerja, agar supervisor dapat menjelaskan kepada mandor, foreman atau tukang (man power), jika gambar saja sudah tidak jelas, bagaimana mungkin dapat melaksanakan pekerjaan tersebut.

Berilah gambar kepada supervisor tentang detail pemasangan, atau potongan yang jelask, agar ketika pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai as building gambar atau gambar yang sudah disepakati.

Ketikdak jelasan gambar ini bisa mengakibatkan pekerjaan dilaksanakan berulang-ulang karena kesalahan, jadi kemampuan draftar untuk mengkoordinasikan dengan pihak konsultan dan owner ,sangat diperlukan.

Gambar as buiding atau gambar kontrak biasanya hanya berupa gambar jadi, bukan gambar detail, kemampuan drafter untuk menggambarkan di detail sangat diperlukan, jadi carilah drafter yang mau dan bisa berkoordinasi dengan supervisor atau konsultan serta owner.

Inovasi Self Compacted Concrete ( Beton Memadat Mandiri )

Beton umum dipakai dalam berbagai proyek pembangunan. Berbagai inovasi bahan utama konstruksi ini pun terus bermunculan. Salah satunya adalah jenis Beton Memadat Mandiri atau atau Self Compacted Conrete. Produk ini menggunakan 70 persen fly ash yakni limbah terbang batubara sebagai bahan baku utama. Inovasi beton yang dipelopori oleh Insinyur Sipil dari Jepang ini mampu menekan jumlah semen yang digunakan.

Penggunaan fly ash juga membuat beton dapat memadat sendiri meski memerlukan waktu lebih lama dari batas maksimal pemadatan beton, yakni 28 hari.Aplikasi beton ini, lebih praktis dari beton pada umumnya. Karena bentuknya cair, sehingga hanya tinggal dituang, kemudian akan menyebar dan memadat dengan sendirinya.

Harga beton memadat mandiri ini memang relatif lebih mahal. Namun, dijamin, kekuatannya lebih besar daripada beton biasa. Selain itu, proses pengerjaannya lebih hemat tenaga dan mesin, serta mempunyai berat yang relatif sama dengan beton pada umumnya.

Perkembangan selanjutnya untuk jenis beton memadat manndiri menuju ke arah aplikasi prototype yang berupa balok dan akan dikembangkan lagi sehingga mempunyai kemampuan self healing atau bisa memperbaiki dirinya sendiri, sehingga diperlukan adanya sensor yang berfungsi untuk mendeteksi bagian yang rusak.

Sunday 15 February 2015

ILMU TEKNIK SIPIL - Video Cara Finishing Bangunan

Finishing adalah suatu proses penyelesaian atau penyempurnaan akhir dari suatu bangunan. Pada umumnya finishing dilakukan dengan melapisi material dengan plesteran, acian, plamir, cat, waterproofing, atau bahan lain. Fungsi finishing: Memberi perlindungan pada material ,menambah nilai estetik dari suatu bangunan agar tampilan bangunan menjadi tampak indah. pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan struktur selesai, jadi finishing adalah pekerjaan paling akhir dari rangkaian beberapa pekerjaan yang dilaksanakan. Berikut ini akan diberikan video cara finishing dari beberapa item pekerjaan.


Baca selengkapnya >>

Tuesday 10 February 2015

ILMU TEKNIK SIPIL - Persaingan Dunia Teknik Sipil

Menjelang pemberlakuan pasar bebas Asean mendatang Persaingan di bursa tenaga kerja akan semakin meningkat .Ini akan berpengaruh pada banyak orang, terutama pekerja yang berkecimpung pada sektor keahlian khusus termasuk di bidang teknik sipil. Hmmm tapi jangan takut, cemas,risau ataupun galau , kita harus persiapkan mental dan keahlian kita baik keahlian di bidang teknik sipil maupun kemampuan bahasa asing , ya minimal menguasai bahasa Inggris.

Baca selengkapnya >>

Saturday 7 February 2015

ILMU TEKNIK SIPIL - Keunggulan Beton Serat

Hari minggu olahraga lari maraton... hari ini enaknnya kita bahas beton ( hahah pantun ni yeee). Ngomongin beton nihhhh. Beton sebagai material konstruksi bangunan memiliki keunggulan kekuatan tekan yang relatif besar, namun mempunyai kelemahan kekuatan tarik yang kecil. Hal ini menyebabkan beton bersifat getas atau kurang daktail. Sifat kegetasan ini dapat menyebabkan keruntuhan mendadak atau munculnya retakan apabila terdapat beban kejut, gaya dan tegangan tarik, beban dinamik, atau karena fenomena susut dan rangkak yang melampaui batas tidak dapat ditoleransi oleh konstruksi beton.

Baca selengkapnya >>