Jalan tol di atas perairan (JDP) Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Bali meniru berbagai tol jembatan di berbagai negara seperti Kanada dan Malaysia. Jalan tol ini merupakan tol pertama di Bali sekaligus di Indonesia yang dibangun di atas laut.
Desain dan konstruksi sepenuhnya dikerjakan oleh putra terbaik bangsa. Tol sepanjang 12,7 kilometer itu diselesaikan dalam kurun waktu 14 bulan, lebih cepat dari rencana awal yang 18 bulan.
Suksesnya pembangunan tol tersebut membuktikan Indonesia memiliki kemampuan dan teknologi yang memadai untuk pembangunan jalan dan jembatan di atas laut. Tak hanya desain dan konstruksi, biaya investasi jalan tol JDP sebesar Rp2,4 triliun juga sepenuhnya menggunakan dana internal perusahaan dan sumber pembiayaan dalam negeri dengan komposisi 30 banding 70 tanpa sedikitpun memberatkan APBN.
Jika ditilik ke belakang, pembangunan tol JDP untuk mengurai kemacetan parah di sekitar Simpang Dewa Ruci yang menyangga beban begitu berat. Jumlah kendaraan roda empat atau lebih yang melintasi By Pass Ngurah Rai setiap harinya mencapai lebih dari 40 ribu unit. Ditambah, jumlah sepeda motor yang melintas jauh lebih besar sebanyak 56 ribu unit setiap hari.
Menjadi Inspirasi bagi Daerah Lain
Pembangunan tol JDP ini diharapkan menjadi inspirasi pembangunan tol di daerah lain di masa mendatang. Sehingga nantinya segala pembangunan infrastruktur jalan tak lagi menggunakan dana pinjaman asing yang pada akhirnya memberatkan ABPN. Dan lagipula kalau pakai pinjaman luar negeri, engineering, tenaga peralatan dan semuanya diimpor dari luar negeri sehingga tidak bisa menggunakan produk lokal. JDP Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa ini menggunakan 38 ribu tiang pancang yang didatangkan dari berbagai daerah seperti Pulau Jawa dan Jakarta.
Dengan tol JDP, jarak tempuh Denpasar-Nusa Dua dapat dipersingkat dari 1-1,5 jam menjadi 15 menit.
No comments:
Post a Comment