Google Search

Custom Search

Tuesday, 15 July 2014

Bekisting Struktur Beton

Merupakan suatu konstruksi pembantu yang sifatnya sementara yang merupakan cetakan/mal (beserta pelengkapnya) pada bagian samping dan bawah dari suatu konstruksi beton yang dikehendaki.

Jenisnya :

1. Bekisting Kolom
2. Bekisting Balok
3. Bekisting Lantai

Formwork atau bekisting sebagai sarana struktur beton untuk mencetak beton baik ukuran atau bentuknya harus sesuai dengan yang direncanakan, sehingga bekisting mampu berfungsi sebagai struktur sementara yang bisa memikul berat sendiri, beton basah, beban hidup dan peralatan kerja.

Persyaratan umum dalam  mendisain suatu struktur, baik struktur permanen maupun sementara seperti bekisting setidaknya ada 3 persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Syarat Kekuatan, yaitu bagaimana material bekisting seperti balok kayu  tidak  patah ketika menerima beban yang bekerja.
2. Syarat Kekakuan, yaitu  bagaimana meterial bekisting tidak mengalami perubahan bentuk / deformasi yang berarti, sehingga tidak membuat struktur sia-sia.
3. Syarat Stabilitas, yang berarti bahwa balok bekisting dan tiang/perancah  tidak runtuh tiba-tiba akibat gaya yang bekerja.

Selain itu, perencanaan dan disain bekisting harus memenuhi aspek bisnis dan teknologi sehingga pertimbangan –pertimbangan di bawah ini setidaknya harus terpenuhi:
a.    Ekonomis,
b.    Kemudahan dalam  pemasangan dan bongkar, dan
c.    Tidak bocor
Untuk memenuhi persyaratan umum yaitu kekuatan, kekakuan dan stabilitas di atas maka seperti pada design struktur umumnya, peranan ilmu statika dalam perencanaan bekisting sangatlah penting.

Material Bekisting
Material Bekisting
a.    Plywood yang dilapisi polyflim (tebal 12 mm dan 9 mm)
b.    Kayu (ukuran 5/7 dan 4/6)
c.    Baja profil, dan lain-lain

Plywood yang dilapisi polyfilm
Berdasarkan ada tidaknya lapisan pelindung permukaan, plywood dibagi atas dua jenis yaitu yang dilapisi oleh polyfilm dan yang tidak dilapisi polyfilm. Plywood yang dilapisi polyfilm memiliki keawetan yang lebih tinggi sehingga dapat digunakan berulang kali dan lebih lama dibandingkan yang tidak dilapisi polyfilm.

Kayu
Dalam dunia konstruksi, kayu merupakan bahan bekisting yang banyak digunakan, khususnya pada bekisting konvensional dimana keseluruhan bahan bekisting dibuat dari kayu. Begitu juga dengan bekisting semi konvensional, dimana material kayu masih banyak digunakan meski penggunaan kayu papan telah digantikan oleh plywood. Untuk menghasilkan hasil beton yang sesuai dengan yang direncanakan, maka diperlukan acuan mengenai jenis kuat kayu, sehingga syarat kekuatan dan kekakuan kayu masih dalam batas-batas yang diijinkan.

Baja Profil
Pada bekisting semi konvensional dan bekisting sistem bahan baja profil dipakai sebagai bahan bekisting terutama sebagai support atau sabuk pada bekisting kolom dan dinding. Penggunaan material ini terutama digunakan pada pekerjaan dengan pemakaian ulangnya banyak sekali. Selain Untuk menghasilkan hasil beton yang sesuai dengan yang direncanakan, maka diperlukan acuan mengenai kekuatan material dari bahan Steel, sehingga syarat kekuatan dan kekakuan steel masih dalam batas-batas yang diijinkan serta dengan pertimbangan faktor ekonomis sehingga perlunya perencanaan steel dengan metode elastis.

Tahap Pemasangan Bekisting
Pada pekerjaan bekisting, khususnya bekisting plat dan balok biasanya dilakukan pekerjaan perancah. Pekerjaan perancah dilakukan untuk mendukung perencanaan pembuatan bekisting balok dan pelat. Pertama-tama yang harus dilakukan sebelum mendirikan scaffolding adalah memasang  jack base pada kaki untuk memudahkan pengaturan ketinggian, setelah itu baru dapat disusun dan disambung antara yang satu dengan  lainnya menggunakan   joint pin, dan bagian atasnya dipasang U-head untuk menjepit balok kayu yang melintang.

Pekerjaan bekisting dilakukan setelah pekerjaan pembesian. Hal tersebut berlaku pada
pekerjaan pembuatan kolom. Sedangkan pada pembuatan balok dan pelat, bekisting terlebih
dahulu dikerjakan. Bekisting memiliki fungsi dalam bangunan untuk membuat bentuk dan
dimensi pada suatu konstruksi beton, dan mampu memikul beban sendiri yang baru dicor sampai konstruksi tersebut dapat dipikul seluruh beban yang ada.

Pelaksanaan pekerjaan bekisting pada pembuatan balok baru dapat dilakukan setelah
pekerjaan perancah selesai. Bekisting yang dibuat adalah bekisting balok, pelat, dan kolom.
Petama-tama yang harus dipersiapkan sebelum pembuatan bekisting adalah plywood 12 mm, dan balok kayu 8/12 dan 5/7 yang telah dipotong-potong sesuai kebutuhan. Kemudian balok kayu dan plywoood tersebut dihubungkan dengan paku,  sehingga membentuk dimensi balok yang direncanakan. Balok kayu 8/12 digunakan untuk  dudukan bekisting balok  pada bagian atas scaffolding. Rangka dan penopang bekisting menggunakan kayu 5/7 yang dipaku, kemudian plywood yang sudah dipotong dipaku ke rangka tersebut.

Pembuatan bekisting pelat dimulai dengan persiapan.  Bahan yang harus dipersiapkan
adalah  plywood 9 mm dan balok ukuran 5/7 , 4/6 atau sejenisnya.  Pertama-tama yang harus dilakukan untuk memulai pembuatan bekisting pelat adalah memasang multispan yang berpegangan pada bekisting balok. Kemudian plywood yang telah dipotong-potong diletakkan di atas balok dan disusun dengan rapi dan rapat agar tidak bocor.

Bekisting pada kolom  menggunakan  plywood 12 mm, baja sebagai penguaat, dan
rangka besi siku yang dirancang untuk plywood. Rangka besi siku yang telah dipasang plywood didirikan, lalu antara rangka yang satu dengan yang lainnya dihubungkan menggunakan baut. Bekisting tersebut diberikan sokongan samping menggunakan baja ukuran 5/7.

Setelah beton baru berusia 3-4 hari, bekisting yang menempel pada beton dibuka. Walaupun beton matang pada hari ke 28 tetapi bekisting beton dapat dibuka pada hari 3-4 hari.

Proses pembukaan bekisting dilakukan oleh 2-3 orang, dan terkadang diperlukan alat seperti kayu balok untuk membukanya apabila bekisting tersangkut. Untuk kolom yang berada di lantai atas biasanya dibantu oleh craine untuk menurunkannya ke bawah.

Perawatan Bekisting
Untuk menghasilkan dan menjaga life time bekisting, umumnya dilakukan perawatan sebelum dan sesudah pemakaian bekisting. Metode perawatan yang umum diberikan adalah oli bekisiting.
Macam-macam Oli yang disarankan pada bekisting :
1.    Oli bekas
2.    Solar
3.    Oli Sika, dan lain-lain.

No comments:

Post a Comment